Permasalah limbah baterei mobil Listrik saat ini menjadi perhatian karena kebutuhan akan green energy dunia saat ini membuat kebutuhan baterai meningkat dan menimbulkan masalah lain yaitu limbah B3 baterei bekas. Menurut peraturan pemerintah No. 22 tahun 2021 limbah baterai termasuk B3 karena memiliki kandungan logam berat, sehingga memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Pada tahun 2018 terdapat kurang lebih 180 ribu ton lithium ion yang telah habis masa pakai (Melin et al, 2019) dengan 30 % dari penggunaan baterai Lithium berjenis baterai LiFePO4. Oleh sebab itu perlu segera dilakukan daur ulang limbah baterai ini, ditambah lagi peningkatan nilai CAGR dari material penyusun baterai lithium ion dari tahun ke tahun sebesar 24% menunjukkan potensi untuk berinvestasi pada industri daur ulang sangat menjanjikan (Yole, et al. 2020). Disisi lain, pengolahan limbah baterai atau B3 harus mempunyai TPA yang berizin agar dapat dipilah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik (E-Waste). Tim Pusat Infrastuktur dan Lingkungan Berkelanjutan (puslit ILB), Puslit Internet of Thing dan Teknologi Pertahanan (puslit IoTTP), Departemen Teknik Lingkungan dan Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS berkolaborasi dalam peningkatan perhatian dan upaya penanganan terhadap permasalahan limbah baterai ini. Pencemaran limbah B3 dari baterei yang tidak tertangani secara tidak langsung akan membahayakan ketahanan nasional.
Salah satu pemerhati masalah limbah baterei yang juga sangat berkepentingan adalah adalah pemkot Surabaya. Hal ini menjadi perhatian seiring meningkatnya jumlah kendaraan Listrik yang tercatat penggunaannya di Dishub Kota Surabaya. Pada hari selasa, 2 September 2024 dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) antara Dinas Perhubungan Kota Surabaya dan Tim Lingkungan ITS. Pertemuan dilakukan di Ruang akreditasi Departmen Teknik Lingkungan ITS.
Dinas Perhubungan di wakili oleh 5 orang yaitu Kabid Angkutan Dishub Sunoto. Kasi Angkutan Jalan dan Penumpang Ali Mustofa, Ketua Tim Perencanaan dan Pengembangan Angkutan, Bidang Angkutan Ismanto, Analis Transportasi Fandy Andrian dan Sekar S. Sedangkan dari pihak ITS hadir Prof Joni Hermana,
Prof. IDAA Warmadewanthi yang berasal dari Teknik Lingkungan. Lukman Noerchiem PhD dan Dr Widyastuti dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi. Diskusi diawali dari rencana intensifikasi penggunaan mobil Listrik di lingkungan pemerintah kota Surabaya dan potensi penanganan limbah baterei kendaraan Listrik. Paparan selanjutnya disampaikan oleh Prof Joni, Lukman N PhD dan Dr Widyastuti, tentang jenis-jenis baterei, proses penangannnya dari reuse hingga recycle baterei termasuk metode recycle yang dapat dipilih. Diskusi berlangsung hangat hingga pembahasan payung hukum peraturan yang digunakan dalam penanganan limbah, kebijakan yang akan dibuat, tempat penyimpanan sampah baterei kendaraan listrik dan teknologi pengolahan yang akan dilakukan.
Masih berkaitan denga Recyle Baterai kendaraan listrik. Pada Rabu, 14 Agustus 2024 di Ruang Sidang Lantai 5, Gedung Pusat Riset ITS juga dilakukan Workshop Research & Academic Collaboration dengan tema Lithium Ion Battery Recycling. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerjasama dengan United State Agency for International Development (USAID), US Consulate General Surabaya, Taipei Economic and Trade Office (TETO), National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UWM), Badan Riset dan Inovasi Nasioanl (BRIN), dan bersama dengan Konsorium Taiwan Indonesia Science & Technology Innovation Centre (STIC),
Pembahas pada kegiatan ini adalah Dr. Hongbin Yu dari Arizona State University. Lukman Noerchiem PhD dari Departemen Teknik Material sebagai moderator dan penyaji dari ITS adalah Dr. Widyastuti yang juga berasal dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS. Diskusi diawali dari paparan Dr Hongbin yin tentang pengolahan limbah baterei di USA secara umum, regulasi hingga hasil penelitian yang saat ini dikerjakan oleh Dr Hongbin dan tim. Paparan dilanjutkan oleh Dr. Widyastuti tentang penelitian dan pengembangan Recycle Baterei di Indonesia, dilanjutkan potensi pengembangan hingga penelitian Recyle baterei oleh Tim ITS. Saat ini tim baterei ITS berkolaborasi dengan Universitas Chulalongkorn Thailand dan Universitas Meiji Jepang dalam penelitian tentang recycle baterei dalam skema eAsia 2023. Juga penelitian berkaitan dengan sirkular ekonomi dalam pengembangan pilot plant Recycle Baterai dengan Nangyang Technological University (NTU) Singapura dalam skema penelitian INSPIRASI 2024. Workshop dengan Dr. Hongbin Yu ini dilanjutkan dengan Diskusi yang cukup hangat dari peserta yang terdiri dari banyak mahasiswa dari berbagai departemen dan diakhiri dengan peluang kerjasama penelitian, beasiswa studi lanjut dan peluang magang /intership.
Permasalah limbah baterei mobil Listrik saat ini menjadi perhatian karena kebutuhan akan green energy dunia saat ini membuat kebutuhan
Salah satu upaya untuk pemercepatan hilirisasi produk penelitian pertahanan dan keamanan yang dihasilkan para peneliti di ITS adalah dengan
Hari Selasa, 10 September 2024 dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara ITS yang dalam hal ini diwakili oleh Direktorat