Departemen Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), mengadakan program pengabdian masyarakat (abmas) dengan fokus pada peningkatan pembelajaran berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di Pondok Pesantren Teknologi Majapahit, Mojokerto.
Ketua tim pengabdian masyarakat (abmas) dari Departemen Teknologi Informasi ITS, Ir. Khakim Ghozali, M.MT. menyatakan bahwa saat ini, semua aspek kehidupan termasuk proses belajar mengajar telah bergantung pada teknologi. “Karena itu, dalam program abmas ini, kami memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mengembangkan pembelajaran di Pondok Pesantren Teknologi Majapahit,” ujarnya. Khakim berharap bahwa AI mampu membuat media pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif, serta interaktif. Ia juga menambahkan bahwa penggunaan AI harus difokuskan untuk hal-hal positif guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pimpinan Pesantren, Munif Farid, menyambut dengan hangat kedatangan dari Tim Abmas Departemen Teknologi Informasi ITS. Ia percaya bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran di pesantren.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung dalam dua hari, Sabtu (31/8) dan Minggu (1/9), yang terbagi menjadi dua kelas pembelajaran, yaitu pembelajaran bagi guru pondok pesantren dan santri pondok pesantren. “Untuk siswa, diajarkan oleh mahasiswa kami yang kini sedang menempuh semester 5. Sedangkan untuk guru nya, pengajaran materi disampaikan oleh dosen dari Departemen Teknologi Informasi,” ujarnya.
Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknologi Informasi ITS:
Dosen:
Tenaga Kependidikan:
Mahasiswa:
Tim Abmas Departemen Teknologi Informasi ITS Bersama Keluarga Besar Pondok Pesantren Teknologi Majapahit – Mojokerto, Sabtu (31/8). Departemen
Pada hari Jum’at tanggal 29 Desember 2023 telah diselenggarakan Rapat online terbatas (ZOOM) terkait pembentukan Tim Kerja Zona Integritas
Hari ini, kedua kalinya kita memperingati dan merayakan Hari Pendidikan Nasional di tengah suasana pandemi Covid-19. Masa-masa ini tidaklah