Kevin Putra Santoso, Presiden Direktur Avalon AI pada peluncuran Aura Intelligence
Surabaya, IT Journalistic — Pada Jumat (28/2) Avalon AI, startup teknologi berbasis kecerdasan buatan, secara resmi meluncurkan produk inovatif mereka, Aura Intelligence, di Matahari Department Store, Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Acara grand launching ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan akademisi, manajemen Matahari, serta pengunjung yang antusias untuk mencoba teknologi canggih di dunia fashion.
Kevin Putra Santoso, Presiden Direktur dari Avalon AI sekaligus mahasiswa dari Departemen Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menyampaikan kegembiraannya dalam acara ini. “Kami sangat gembira dapat hadir di sini untuk melaksanakan grand launching Aura Intelligence. Acara ini juga menandai kolaborasi pertama kami dengan Matahari store Tunjungan Plaza, yang sejalan dengan misi kami dalam melakukan riset dan inovasi berbasis AI untuk mendukung perkembangan lifestyle dan industri kreatif,” ungkapnya.
Aura Intelligence sendiri merupakan sistem berbasis AI yang dirancang untuk membantu pelanggan dalam memilih pakaian yang sesuai dengan ukuran dan preferensi warna mereka tanpa perlu mencoba secara langsung di fitting room. Teknologi ini menawarkan solusi praktis bagi pelanggan yang ingin menghemat waktu dan mendapatkan pengalaman belanja yang lebih efisien.
Teknologi canggih dari Aura Intelligence yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dengan rekomendasi produk pakaian serta analisis personal color secara otomatis
Salah satu fitur unggulan yang membedakan Aura Intelligence dengan AI fashion lainnya adalah estimasi ukuran otomatis. Kevin menjelaskan bahwa ini merupakan inovasi pertama di Indonesia yang memungkinkan pelanggan mengetahui ukuran pakaian yang sesuai tanpa perlu alat mahal. “Biasanya, untuk mendapatkan fitur ini dibutuhkan perangkat khusus yang cukup mahal. Namun, kami berhasil mengembangkan algoritma deep learning yang bisa menggantikan alat tersebut, sehingga prosesnya menjadi lebih mudah dan terjangkau,” katanya.
Selain itu, Aura Intelligence juga menghadirkan fitur rekomendasi pakaian berdasarkan personal color analysis. Menurut Kevin, konsep ini semakin populer dan banyak dibicarakan di media. “Biasanya, untuk mendapatkan konsultasi personal color analysis, seseorang harus menemui spesialis yang biayanya cukup tinggi. Kami ingin membuat fitur ini lebih mudah diakses dan lebih murah bagi pelanggan,” tambahnya. Untuk melengkapi pengalaman berbelanja, Avalon AI juga telah mengembangkan chatbot yang berfungsi sebagai konsultan fashion, membantu pelanggan dalam memilih pakaian yang paling sesuai dengan preferensi mereka.
Perjalanan Avalon AI dalam menciptakan Aura Intelligence tidaklah singkat. Kevin menjelaskan bahwa perkembangan AI di luar negeri begitu pesat, dan Avalon AI memiliki misi untuk membawa inovasi serupa ke Indonesia dengan harapan bisa mencapai level internasional. Fokus utama mereka adalah industri fashion, yang sejalan dengan visi Avalon AI. Ide awal pengembangan Aura Intelligence sudah muncul sejak tahun 2023 dalam proyek yang mereka namai Project Merlin. Setelah melalui berbagai diskusi dan pengembangan konsep, kolaborasi dengan Matahari pun terwujud di awal tahun ini. Proses perencanaan dimulai sejak Januari, dan pada 1 Februari, pengembangan teknis Aura Intelligence resmi dimulai.
Tantangan dalam pengembangan Aura Intelligence tidak sedikit. Kevin mengungkapkan bahwa proses pembuatan sistem ini cukup kompleks dan memerlukan riset mendalam. “Konsepnya memang sudah ada sejak tahun 2023, tetapi realisasi teknisnya baru dimulai tahun ini. Salah satu tantangan terbesar adalah pengembangan algoritma deep learning untuk estimasi ukuran otomatis tanpa alat mahal,” paparnya.
Antusiasme pengunjung saat mencoba langsung teknologi Aura Intelligence
Store Manager Matahari Tunjungan Plaza, Yani, menjelaskan bahwa kolaborasi ini bermula dari permasalahan antrean panjang di fitting room. “Saya ingin mencari solusi agar customer bisa mencoba pakaian tanpa harus mengantre. Setelah diperkenalkan dengan Kevin dan tim Avalon AI, kami menemukan kesamaan visi dan akhirnya berkolaborasi untuk menghadirkan Aura Intelligence,” jelasnya.
Menurut Yani, penerapan AI dalam industri fashion akan membawa perubahan signifikan dalam pengalaman berbelanja. “Setelah pandemi, revolusi digital di industri fashion semakin terlihat. Kami berharap teknologi seperti Aura Intelligence dapat meningkatkan shopping experience bagi pelanggan Matahari,” tambahnya.
Kepala Departemen Teknologi Informasi ITS, Hari Ginardi, menyatakan kebanggaan terhadap keberhasilan mahasiswanya dalam menciptakan inovasi yang dapat langsung digunakan oleh masyarakat. “AI yang sedang tren saat ini kebanyakan berupa chatbot atau model berbasis LLM, tetapi Avalon AI berhasil menghadirkan teknologi yang bisa langsung digunakan secara praktis oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa kita mampu menciptakan solusi inovatif yang bermanfaat,” ujarnya.
Bapak Hari Ginardi, Kepala Departemen Teknologi Informasi ITS, antusias melihat penerapan teknologi Aura Intelligence dalam dunia fashion
Pengunjung yang hadir dalam acara ini juga memberikan tanggapan positif terhadap teknologi yang diperkenalkan. Mawar, salah satu pengunjung asal Surabaya, mengungkapkan bahwa sistem ini sangat memudahkan dalam berbelanja. “Lebih simpel dan menghemat waktu. Tinggal scan kamera tanpa perlu coba-coba baju,” ujarnya. Wisnu, pengunjung lainnya, menambahkan bahwa sistem ini sangat membantu dalam memilih ukuran pakaian yang sesuai.
Ke depannya, Avalon AI berencana untuk terus mengembangkan Aura Intelligence, termasuk integrasi dengan platform e-commerce serta peningkatan fitur interaktif seperti virtual try-on. “Kami berharap Aura Intelligence bisa digunakan di seluruh gerai Matahari dan bahkan diterapkan secara personal oleh pelanggan di rumah mereka,” kata Kevin.
Peluncuran Aura Intelligence oleh Avalon AI membuktikan bahwa mahasiswa muda memiliki potensi besar dalam menciptakan inovasi yang mampu mengubah industri. Kevin dan seluruh Tim Avalon AI telah menunjukkan bagaimana kreativitas, riset yang matang, serta kemauan untuk berkolaborasi dapat menghasilkan teknologi yang berdampak nyata. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa generasi muda tidak hanya dapat mengikuti perkembangan teknologi global, tetapi juga mampu menciptakan solusi yang relevan dan aplikatif bagi masyarakat. Dengan pencapaian ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang terdorong untuk mengeksplorasi teknologi, mengembangkan ide-ide inovatif, dan membawa perubahan nyata di berbagai sektor industri.
IT Journalistic
28 Februari 2025
Dyas Amorita Radhwa Nashirah
Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menegaskan bahwa kerja sama dengan NU Clark merupakan langkah
Foto bersama para wisudawan dan dosen Departemen Teknologi Informasi, mengabadikan momen penuh kebanggaan di akhir perjalanan studi yang penuh
Dokumentasi saat sesi materi dalam Bootcamp Sarana AI X Lab KCKS Teknologi Informasi ITS, yang membahas penerapan teknologi kecerdasan