Pemaparan Materi

SURABAYA, DITMAWA – Pertama kali diselenggarakan pada tahun 2021, pelatihan dasar “Relawan Penanggulangan Bencana Sebagai Wujud Bela Negara” kembali diadakan.

Dengan mengusung tema “Generasi Tanggap Bencana”, pelatihan ini diselenggarakan selama empat hari di dua tempat berbeda.

Tahapan pertama berlangsung pada tanggal 6-7 Mei 2023 di Gedung SAC ITS, kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua untuk kegiatan outdoor pada 13–14 Mei 2023 di Sendi Adventure Pacet, Mojokerto.

Melalui penuturan Kepala Seksi Pengembangan Karakter Ditmawa ITS, Bapak Imam Safawi Ahmad, S.Si., M.Si diketahui kegiatan pelatihan dasar ini pertama kali diusung oleh Ikatan Alumni (IKA) ITS sebagai bentuk respon terjadinya pandemi Covid.

Selain itu, perlu disadari bahwa secara geografis Indonesia terletak di kawasan cincin api pasifik (Ring of Fire) yang rawan dilanda bencana gempa bumi hingga tsunami. Meski demikian, Bapak Imam berpendapat

“Selama ini kita hanya familiar dengan tindakan merespon bencana.

Dengan memanfaatkan pusat penelitian kebencanaan yang dimiliki oleh ITS, juga adanya divisi serupa di Ikatan Alumni ITS di-inisiasilah pelatihan dasar relawan ini.”

Sesi Interaktif

Pada hari pertama pelatihan (6/5/2023), Bernadus Daniel, Mahasiswa Departemen Teknik Elektro juga selaku Wakil Ketua Relawan ITS membagikan pengalamannya sepanjang berperan menjadi relawan

“Menjadi seorang relawan tentunya tidak mudah. Contohnya pada beberapa kesempatan pengambilan data di lokasi kejadian harus terhenti karena adanya alarm darurat lahar dingin atau awan panas.

Sehingga, seorang relawan perlu memiliki pengetahuan juga kebugaran untuk menghadapi kondisi di lapangan.

Atas pertimbangan tersebut, tahun ini kita berinovasi dengan mengadakan pelatihan relawan di Sendi Adventure Pacet, Mojokerto untuk kegiatan outdoor.”

Pemaparan Materi

Tentunya selain kegiatan outdoor, pelatihan dasar ini juga dilengkapi dengan berbagai materi, seperti yang dikutip pada wawancara dengan Bapak Imam

“Bekerja sama dengan ikatan alumni, pada pelatihan ini kita mengundang pemateri dari berbagai lembaga seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Galena Rescue, juga perorangan seperti Bapak Elvana Kusdjianto S.P., M.Si yang memiliki banyak pengalaman di lapangan.”

Selama tiga bulan masa persiapan, kegiatan pelatihan “Relawan Penanggulangan Bencana” diakui Bernadus, berjalan bukan tanpa kekurangan

“Meski terdapat beberapa kendala saat pematerian berlangsung, hari pertama dapat berlangsung dengan baik. Evaluasi hari ini tentunya akan dijadikan perbaikan untuk tiga hari mendatang”.

Sesi Interaktif

Diakhir wawancara, wakil ketua relawan ITS ini berharap agar pelaksanaan pelatihan dasar dapat berjalan dengan lancar, menghasilkan generasi relawan yang memiliki banyak bekal, dan menjadi satu kesatuan Tim yang solid kedepannya.

Senada dengan apa yang disampaikan Bernadus, Bapak Imam kembali menekankan pentingnya suatu kajian sebagai bentuk output dari adanya pelatihan-pelatihan ini

“Sudah saatnya kita beralih dari sekedar merespon sebuah bencana, menjadi aktivitas pra-, saat, hingga pasca bencana.

Bagaimana kita dapat mengurangi kerugian yang mungkin terjadi saat bencana dan siap sedia dengan segala kondisinya.

Hal-hal ini dapat tercapai dengan dilakukannya penelitian/kajian yang menjadi pondasi hadirnya inovasi-inovasi teknologi dan tentunya hal ini perlu didukung dengan kesadaran bersama bahwa kita hidup di wilayah yang berdampingan dengan bencana.”