18 Oktober 2018, 13:11
Kecamatan Balaesang Tanjungmenjadi salah satu daerah terdampak gempa yang parah, terputusnya akses menuju lokasi tersebut menjadi salah satu penghalang bantuan dapat masuk. Banyak daerah yang terisolir karena longsor yang terjadi di banyak titik lokasi jalan menuju daerah tersebut.
Walandano merupakan satu dari delapan desa di kecamatan Balaesang yang juga terdampak gempa cukup parah dimana banyak rumah-rumah warga yang runtuh. Jalan menuju desa ini juga tertutup karena terjadi longsong di titik lokasi yang dekat dengan desa tersebut.
Awal kami mendapatkan informasi bahwa desa ini sangat membutuhkan bantuan berasal dari warga yang melihat info bantuan kami yang ada di media sosial Info Kota Palu, yang mengabarkan bahwa desa tersebut sangat butuh bantuan namun bantuan yang datang masih sangat minim, apalagi saat ini sudah masuk musim penghujan, tenda dan selimut sangatlah dibutuhkan untuk tetap bertahan hidup apalagi banyak anak kecil dan bayi yang rentan terkena penyakit jika terus dalam kondisi tersebut.
Kami tim Posko ITS Tanggap Bencana di Palu segera melakukan assessment ke lokasi tersebut yang alhamdulillah aksesnya sudah kembali pulih sehingga pendistribusian bantuan dapat segera dihantarkan. Pak Ryfial dan teman beliau Pak Muchit, berangkat untuk melakukan assessment lokasi terdampak desa Walandano dan desa-desa disekitarnya yaitu desa Pomolulu dan desa Wesang, pada hari kamis tanggal 25 Oktober 2018, selain untuk mengetahui seberapa besar dampak gempa, banyak KK yang harus kami beri bantuan dan apa saja hal mendesak yang sangat dibutuhkan warga untuk segera kami carikan persediaannya di palu.
Butuh waktu dua hari untuk kami mempersiapkan bantuan. Pada hari minggu 28 Oktober 2018, kami berangkat dari posko menuju lokasi tujuan pendistribusian desa Walandano. Jarak yang jauh menuju lokasi membuat kami tiba di lokasi pendistribusian pada pukul 15.30. Benar saja kami yang baru sampai sudah disuguhkan dengan rumah-rumah yang telah rata dengan tanah karena lokasi yang sangat dekat dengan pusat gempa. Tepat di lokasi yang sama, daerah ini dahulunya pernah terdampak gempa dan tsunami yang sangat parah pada tahun 1968, tutur seorang bapak bernama Hafil. Alhamdulillah, walau terdampak gempa parah, namun syukur kami ucapkan karena desa di pinggir laut ini tak terdampak Tsunami lagi.
Lelah selalu terhapus dengan senyum tulus yang warga berikan saat kami tiba. Sungguh beruntung kami dapat merasakan pengalaman ini. Segera warga berbondong-bondong membantu mengangkat bantuan, yang akan juga dibagi pada desa Pomolulu yang lokasinya tidak bisa kami jangkau dengan mobil karena berada dibalik gunung desa Walandano. Namun warga desa Walandano dengan sangat bersemangat dan senang dapat berbagi dengan saudara mereka yang ada di desa Pomolulu.
Masing-masing desa mempunyai kisah sendiri, namun luka yang kami rasakan sama. Sepaket sembako yang kami berikan, memberi kabar bahwa akan selalu ada yang peduli dengan mereka walaupun jauh, semangat berbagai akan selalu sampai demi senyum mereka.
Tak lupa kami kibarkan bendera ITS untuk meninggalkan jejak ITS di tanah Kaili yang tak akan kami lupa. Terima Kasih.
#ITSTanggapBencana
#ITS4PaluSigiDonggala
Kampus ITS, ITS News – ITS kembali berkontribusi dalam bidang kesehatan. Kali ini, Satgas Kemanusiaan DRPM ITS gelar kegiatan donor darah
30 Desember 2023, 12:12Kampus ITS, ITS News – Masih dalam semangat bulan suci Ramadan, ITS mengadakan Bakti Sosial kepada masyarakat sekitar kampus
27 April 2022, 08:04Kampus ITS, ITS News – KK IKA ITS berkolaborasi dengan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS kembali melakukan kegiatan peduli bencana
04 Maret 2022, 19:03