Satgas Kemanusiaan ITS

Share:

28 Oktober 2018

Setelah beberapa hari mengunjungi rumah saudara kita, korban gempa dan liquifaksi, yang rumahnya rusak bahkan hilang, kali ini kami mengunjungi salah satu desa yang terdampak tsunami bernama Wani. Desa ini berjarak kurang lebih 25 km (40 menit perjalanan) dari kota Palu. Di desa dekat pelabuhan ini, tidak hanya rumah yang rata disapu oleh dahsyatnya tsunami, namun juga kapal penumpang yang berukuran besar terangkat dan sampai saat ini masih berada di sekitar rumah warga. Jika kita berada di sana saat kejadian, sungguh tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib kita.

Terdapat ratusan kepala keluarga menjadi korban kehilangan harta benda, rumah, bahkan sanak saudara di desa ini. Para korban untuk saat ini masih mengungsi di tenda-tenda pengungsian yang berada di lapangan sepak bola yang tidak jauh dari pemukiman mereka. Mereka masih sangat membutuhkan bantuan dari kita semua. Selain bantuan berupa logistik seperti makanan sehari hari, dukungan moril juga dibutuhkan. Banyak anak-anak yang berada di pengungsian masih mengalami trauma terhadap bencana. Bantuan berupa mainan, dan edukasi untuk penghilangan trauma mereka juga menjadi suatu PR besar. Seperti yang dilakukan oleh teman-teman kita di dinas pendidikan, kemarin sewaktu kami membagikan bantuan ke desa itu, trauma healing (berupa permainan dan hiburan) diberikan ke pada anak-anak di sana agar mereka bisa move on dari kenangan tentang kejadian yang menakutkan itu.

Begitu banyak bantuan dan dukungan moril yang telah di berikan ke pada kami, Walau sederhana, inilah balasan yang dapat kami berikan yaitu ucapan ” Terimakasi ITS”.

#ITSTanggapBencana
#ITS4PaluSigiDonggala