وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ وَكَانَ اَمْرُهٗ فُرُطًا
“Bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari dengan mengharap keridaan-NYA. Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas” (QS al-Kahf (18) : 28)
Sabab Nuzul :
. قال الكواشي: قال قوم من رؤساء الكفار لرسول الله : نحّ هؤلاء الموالي الذين كأنّ ريحهم ريح الصنان وهم صهيب وعمار وغيرهما من فقراء المسلمين حتى نجالسك. فنزلت هذه الآية اهـ. )دليل الفالحين لطرق رياض الصالحين( – (2 / 331)
Al-Kawwashi berkata : para pembesar kafir berkata kepada Rosululloh : “Singkirkan para budak yang baunya busuk seperti bau busuk ketiak itu yaitu (mereka yang dimaksud ketika itu adalah : Shuhaib, ‘Ammar dan lainnya yang mereka adalah orang-orang faqir), niscaya kami akan duduk bersamamu”. Maka turunlah ayat ini.
Berikut ini nasihat indah dari Imam Bilal bin Sa’ad (W. 115 H) :
((اخ لك كلما لقيك ذكرك بحظك من الله تعالى خير لك من اخ كلما لقيك وضع فى كفك دينارا))
“Saudaramu (temanmu) yang setiap bertemu denganmu ia senantiasa mengingatkan atas kewajibanmu kepada Alloh Ta’ala itu jauh lebih baik dari pada saudara (teman) yang setiap kali bertemu denganmu ia meletakkan dinar di telapak tanganmu (senantiasa membuatmu senang)” (Abuya as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Hasani al-Maliki, al-Muchtar Min Kalamil Akhyar, h. 370)
Jauh hari, Nabi Saw sudah mengingatkan akan hal ini. Tatkala Shohabat Ibnu Abbas ra bertanya kepada beliau : “Wahai Utusan Alloh, siapa teman duduk kami yang terbaik?”. Beliau menjawab
((مَنْ ذَكَّرَكُمُ الله رُؤيَتُهُ وَزَادَ في عَمَلِكُمْ مَنْطِقهُ وَذَكَّرَكُمْ الآخِرَةَ عَمَلُه))
“(Yaitu) orang yang ketika memandangnya menjadikan kalian ingat Alloh, pembicaraannya memotivasi kalian untuk menambah amal (sholih), serta perilakunya mengingatkan kalian akan akhirat”Hr Abu Ya’la.
Dengan demikian yang harus dijunjung tinggi & dipertahankan serta menjadi dasar dalam interaksi manusia (berteman) adalah Keagama’an, kebajikan & keluhuran budi, bukannya harta, kedudukan sosial atau kekuasa’an (al-Lubab,3/294-295)
(( اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ العافِيَةَ في الدنيا والآخرة ،اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ العفو والعافِيَةَ في دِيني و دُنْيايَ وأهْلِي ومالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْراَتِي وآمِنْ رَوْعَاتِي اللهم احْفَظنِي مِنْ بَيْن يَدَيَّ ومِنْ خَلْفِي وَعِنْ يَمِينِي وعن شمالي ومِنْ فَوْقِي وأعُوذُ بعظمتك أنْ أُغْتالَ مِنْ تَحْتِي))
“Allohumma inni as’alukal afiyah fid dunya wal akhiroh. Allohumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘afiyah fi diini w adunyaya wa ahli wa mali, Allohummastur ‘auroti wa amin row’ati, Allohummah{fadhni min baini yadayya wa min kholfi wa ‘an yamiini wa ‘an syimali wa min fawqi, wa a’udzu bi’adhomatika an ughtala min tah{ti” (Ya Alloh, saya mohon kepadaMU sehat & selamat dunia-akhirat. Ya Alloh, saya mohon kepadaMU ampunan, sehat & selamat dalam hal agama saya, dunia saya, keluarga saya, harta saya. Ya Alloh, tutuplah aurot saya & berilah saya rasa aman dari ketakutan. Ya Alloh, lindungilah saya dari arah depan, dari belakang, dari kanan, dari kiri, dan dari atas. Dan saya memohon perlindungan dengan keagunganMU dari kebinasa’an dari arah bawah saya (Dibenamkan ke bumi/dikhianati)
((أصْبَحْنا وأصْبَحَ المُلْكُ لله رَبِّ العالَمِينَ اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ خَيْرَ هذا اليَوْمِ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُورَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُدَاهُ ,وَأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ ما فِيهِ وَشَرِّ ِ ما بَعْدَهُ))
“Kami memasuki waktu pagi & selamanya keraja’an adalah milik Alloh Robb semesta Alam. Ya Alloh, sungguh saya mohon kepadaMU kebaikan segala sesuatu yang ada pada hari ini. Yaitu : Keberhasilan, Pertolongan, Cahaya, Barokah & Petunjuk hari ini. Dan saya memohon perlindungan kepadaMU dari keburukan segal sesuatu yang ada pada hari ini & keburukan segala sesuatu yang ada setelahnya”
فتحه : الظفر على المقصود
“(1). al-Fathu adalah Meraih apa yang menjadi maksud (keinginannya)”
نصره : الاعانة على العدوي الظاهري والباطني
“(2) an-Nashru adalah Pertolongan untuk menghadapi musuh baik dhohir maupun bathin”
نوره : التنبيه الالهي للعبد حتى يبصر به طريق الحق فيعمل به
“(3) an-Nur adalah Peringatan ilahi bagi seorang hamba hingga dengannya ia bisa melihat jalan yang haq sehingga hamba tersebut mengamalkannya”
بركته : دوام الطاعة
“(4) al-Barokah adalah Komitmen dalam keta’atan”
هداه : الهداية الى طريق الاستقامة على المداومة الى حسن الخاتمة
“(5) al-Huda adalah Petunjuk ke arah jalan yang lurus & ajeg sampai meraih akhir yang baik”
)) اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إلهَ إلاَّ أنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ ، وأبُوءُ بِذَنْبِي ، فَاغْفِرْ لِي ، فَإنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ أنْتَ((
((Ya Alloh, Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau telah menyiptakanku. Dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku terikat janji kepada-Mu semampuku. Aku mohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku perbuat. Aku mengakui banyaknya nikmat-Mu untukku. Dan aku juga mengakui dosaku. Maka ampunilah aku. Karena sungguh, tidak ada yang bisa memberikan ampunan melainkan hanya Engkau)).
Sumber: Kajian Ba’da Shubuh Masjid Manarul Ilmi ITS – 4 Juli 2024
Riwayat Hadis & Terjemah الأذكار النووية – (1 / 82)227 – وروينا في كتابي الترمذي وابن السني بإسناد فيه
PendahuluanDiskusi mengenai boikot dan demonstrasi dalam mendukung Palestina menampilkan berbagai pandangan yang menunjukkan pentingnya kedua tindakan ini. Artikel ini
– وعن أنس – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ أَبُو بكر لِعُمَرَ رضي الله عنهما بَعْدَ