Sejak kemunculan virus corona, masker menjadi salah satu barang yang wajib dimiliki semua orang dari semua lintas usia. Menanggapi hal tersebut tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di bawah koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 ITS memproduksi masker scuba (Protective Scuba Face Mask) guna membantu mencegah dan menghindari penyebaran Covid-19 di masyarakat.
Naufal Hilmy Fauzan, mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis yang menjadi salah satu penggerak pada program ini mengungkapkan, masker yang diproduksi ini tidak secara langsung dijual, namun lebih membantu para donatur yang ingin berdonasi lewat barang. “Dalam hal ini kami membuat masker, karena saat ini banyak dibutuhkan orang-orang sekitar yang mengharuskan beraktivitas di luar rumah,” jelasnya.
Naufal Hilmy Fauzan (kiri) dan Arya Anoraga (kanan) menunjukkan produk MASCOVITS
Langkah ini dimulai Naufal bersama lima mahasiswa ITS lainnya, di antaranya dari Departemen Manajemen Bisnis (Arya Anoraga, Dea Adivanesa Aura, Baskoro Tirta Nugraha, dan Nana Suliyana), dan satu mahasiswa Departemen Teknik Komputer (Ahmad Syiham Akbar). Masker yang bernama MASCOVITS ini hadir dengan menggandeng Cahaya Kumala sebagai salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Surabaya. “Program ini berasal dari gagasan salah satu organisasi bisnis It’s B yang terbentuk karena adanya mata kuliah Sociopreneur dari Manajemen Bisnis sendiri,” tambah Naufal.
Proses penjahitan Masker Scuba MASCOVITS
Mahasiswa angkatan 2017 ini menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 7700 masker yang berada pada tahap produksi. Selain banyaknya bantuan dana dari donatur, ITS juga ikut menyumbangkan dana dalam program ini. “Apabila ada donatur yang ingin memesan masker, bisa menghubungi kontak terkait dan melakukan donasi sesuai harga produksi dan ongkos kirim,” tutur salah satu Business Project Manager di Himpunan Mahasiswa Manajemen Bisnis ini.
Poster ajakan berdonasi masker MASCOVITS
Wakil Rektor bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian, dan Hubungan Internasional mengungkapkan bahwa ITS turut menyumbang biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi masker, namun hanya membantu dalam operasionalnya saja, “Selebihnya dan sebagian besar dana sangat bergantung dengan banyaknya donasi yang dari para donatur,” imbuh dosen Teknik Mesin ini.
Di akhir, Naufal berharap dengan adanya donasi masker ini, semakin banyak pula orang yang mendapatkan manfaat, “Khususnya diharapkan terjadi peningkatan kesadaran akan pentingnya pemakaian masker khususnya pada saat (pandemi) seperti ini,” tutupnya.
Surabaya, 22 Juni 2023 – Kampus Manajemen Bisnis ITS, Sukolilo, Surabaya menjadi saksi dari kehadiran Womenpreneur Training, sebuah pelatihan
Brian Ramadhan Pramasudi, seorang lulusan program Manajemen Bisnis dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), mencatat sejarah sebagai lulusan pertama
Kepala Departemen Manajemen Bisnis ITS, Dr. oec. HSG. Syarifa Hanoum, S.T., M.T., telah menjadi keynote speaker di sebuah konferensi