Yoe One: Bangga menari Remo di hadapan delegasi ICAST di Manila, Filipina

Yoe One, salah satu mahasiswa Manajemen Teknologi Informasi menceritakan pengalamannya saat melaksanakan studi ekskursi (SE) dan konferensi ilmiah di Filipina kepada redaksi Media Manajemen Teknologi. Berikut wawancara dengan Yoe One.

Bisa diceritakan secara singkat kegiatan SE ini?

Negara tujuan SE MMT-ITS tahun 2018 ini adalah Manila, Filipina. Target SE kali ini adalah mengunjungi dua kampus yang ada di Manila, yaitu De La Salle University (DLSU) dan Ateneo University untuk mempelajari bagaimana kurikulum yang diterapkan di sana, campus tour, melihat perkembangan teknologi yang diterapkan untuk edukasi, membicarakan peluang kerja sama dan pertukaran pelajar, bahkan mengikuti kelas bersama mahasiswa kampus tersebut. Serta menghadiri konferensi 13th International Student Conference on Advanced Science and Technology (ICAST).

Gambar 1 Kunjungan SE pada hari pertama di DLSU Manila

Berapa lama kegiatan tersebut berlangsung?

Total perjalanan kami dari berangkat hingga kembali ke Surabaya adalah 7 hari yang terbagi menjadi perjalanan dan hari aktif berada di Manila, Filipina, yaitu kunjungan ke dua kampus berbeda dan mengikuti kegiatan konferensi ICAST.

Ketemu sama siapa disana, jabatannya apa (sbg perwakilan univ tujuan)

Pada kunjungan kampus, kami bertemu dengan Mr. Reynaldo A. Bautista, Assistant Dean for External Affairs and Lasallian Mission beserta beberapa dosen dan staf dari DLSU serta Dr. Kardi Teknomo, salah satu dosen di Ateneo University asal Surabaya. Pada kegiatan ICAST, kami bertemu dengan banyak orang baru seperti dosen, mahasiswa dari kampus lain dari berbagai negara, hingga mahasiswa Indonesia yang juga kuliah di kampus di luar negeri yang datang mengikuti konferensi bahkan ada yang aktif  menjadi panitia acara.

Gambar 2 Bersama Mr. Reynaldo, dosen, dan staf  pada kunjungan pertama di DLSU

Gambar 3 Bersama Dr. Kardi Teknomo pada kunjungan kampus kedua di  Ateno University

Siapa saja yang juga ikut dalam kegiatan ini?

Mengingat SE kini bukan lagi syarat wajib bagi mahasiswa MMT untuk diikuti, maka peserta yang berangkat hanya berjumlah 7 orang yang seluruhnya adalah satu angkatan (Semester Genap 2017) dan satu kelas dari Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi (MTI). Sedangkan dari tujuh mahasiswa yang mengikuti SE tersebut, hanya saya (Yoe One, red) yang juga terdaftar sebagai peserta konferensi ICAST dan mempresentasikan penelitian yang juga saya gunakan untuk tesis dimana Dosen Pembimbing saya tidak lain adalah Pak Hari Ginardi.

Bisa diceritakan pengalaman mengikuti ICAST?

Konferensi yang kami ikuti adalah 13th International Student Conference on Advanced Science and Technology (ICAST) di Henry Sy Sr. Hall lantai 5 DLSU. Perwakilan mahasiswa yang mengikuti konferensi ini sebenarnya ada 3 tim, sayangnya 2 tim lainnya terkendala hadir sehingga hanya ada satu tim, yaitu tim saya. Judul paper kami adalah Development Strategy of Library Software Systems using CMMI-DEV.

Gambar 4 Foto bersama saat menghadiri konferensi ICAST hari pertama di DLSU

Bisa diceritakan bagaimana anda bisa menampilkan pertunjukan Tari Remo di hadapan semua delegasi ICAST?

Awalnya dari panitia penyelenggara konferensi ICAST menghubungi para peserta dari Indonesia yang akan datang ke acara tersebut untuk memberikan special performance pada sesi Welcome Dinner. Saya konsultasi dengan Pak Hari untuk meminta ijin menampilkan tari tradisional yang juga dapat memperkenalkan budaya Indonesia. Karena beliau setuju, maka saya konfirmasi kepada panitia. Rekan saya juga membantu saya untuk berdandan dan mengenakan kostum Tari Remo agar saya dapat tampil maksimal.

Gambar 5 Saat menghadiri Welcome Dinner bersama Pak Hari dan menampilkan Tari Remo

Gambar 6 Yoe One, mahasiswi MTI MMT-ITS yang membawakan Tari Remo pada Welcome Dinner ICAST 2018 di Manila Filipina

Apa ilmu apa yg bisa didapat dari kegiatan SE dan ICAST ini?

Saya yakin, kami semua mendapatkan pengalaman yang luar biasa pada perjalanan SE kali ini. Apalagi tujuannya juga lebih ke arah pendidikan karena mengunjungi beberapa kampus yang membuat kami mengenal sekilas pendidikan tinggi di Manila dan teknologi yang dimasukkan dalam kurikulum untuk mencetak generasi muda yang luar biasa. Selain itu saya juga mendapat teman-teman baru dari berbagai kampus yang juga hadir saat konferensi ICAST dan dari dua kampus yang kami kunjungi.

Perjalanan ini secara pribadi membuat saya semakin bersemangat dan termotivasi menyelesaikan kuliah S2 saya di MMT-ITS dengan sebaik mungkin. Menyelesaikan pendidikan dan menjadi pribadi yang ikut aktif dan berkontribusi untuk bangsa dan tanah air, terutama perkembangan pendidikan di pada perguruan tinggi.

Apakah ada hal yang menarik yang terjadi selama kegiatan ini?

Tentu saja ada, bagi saya sebagai mahasiswa yang datang untuk konferensi dan juga peserta SE tidaklah mudah. Pada hari ke-4, saat kunjungan ke Ateneo University, saya harus merelakan diri tidak mengikuti campus tour karena harus kembali ke lokasi acara ICAST di DLSU yang lokasinya juga cukup jauh yang memakan waktu 1 jam (berjalan kaki dan naik kereta LRT). Saya sangat tergesa-gesa karena kuatir terlambat, untungnya saya tiba di DLSU tepat sekitar 10 menit sebelum nama saya dipanggil untuk presentasi. Meskipun kelelahan, saya bersyukur presentasi saya berjalan dengan sangat lancar.

Gambar 7 Yoe One setelah menyelesaikan presentasi dan mendapatkan sertifikat kontribusi sebagai peserta ICAST 2018

Kedua, salah satu atribut kostum Remo, yaitu stagen yang tidak sengaja robek karena ditarik terlalu kencang oleh rekan yang membantu saya mengenakan kostum Remo. untung saja masih bisa dijahit ulang.

Begitulah cerita perjalanan kami selama melakukan SE di Manila Filipina, banyak lelahnya, tapi banyak juga banyak senangnya. Saya pribadi berharap program SE bisa berlanjut di tahun 2019 yang diikuti oleh lebih banyak mahasiswa. Karena hanya di SE, selain pengalaman kunjungan yang unik, hal terpenting lainnya adalah saya bisa merasakan keakraban dengan teman-teman seperjuangan saya di MMT-ITS, terutama teman-teman MTI satu angkatan dan Dosen Pendamping, yang juga Dosen Wali dan Dosen Pembimbing Tesis saya. (yoan/gwb)