Kampus ITS, ITS News — Guna meningkatkan kualitas belajar mengajar dosen yang berorientasi pada studi kasus, Departemen Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember yg membawahi Program Studi Magister Manajemen Teknologi (MMT ITS) kembali menyelenggarakan workshop bertajuk Teaching Post Experience Student. Kegiatan ini digelar secara daring dengan menghadirkan Prof Saibal Ray dari McGill University Canada sebagai pemateri pada Jumat, (19/6 dan 26/6) lalu.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD), Imam Baihaqi ST MSc PhD menyampaikan bahwa kegiatan workshop pengajaran ini bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada dosen MMT tentang strategi mengajar menggunakan studi kasus. “Workshop ini sangat penting bagi pengajar MMT agar lebih mendekatkan mahasiswa pada masalah nyata di lapangan dan memberikan pemahaman bagaimana teori tersebut bisa dialokasikan,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Departemen Manajemen Teknologi, Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD juga mengatakan bahwa workshop ini telah diadakan setiap tahunnya oleh Departemen Manajemen Teknologi ITS. Beberapa profesor ahli dari sekolah bisnis ternama juga dipercaya untuk mengisi kegiatan ini. “Mulai dari National University of Singapore, Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia, dan tahun ini dari McGill University Canada,” jelasnya ketika diwawancara oleh ITS Online.
Menurut Nyoman, sapaan akrabnya, workshop pengajaran ini diharapkan dapat membantu dosen MMT ITS agar lebih terbiasa menggunakan studi kasus dalam proses belajar mengajar seperti halnya sekolah manajemen yang ada di luar negeri. Harapannya ada perubahan yang signifikan dalam proses belajar mengajar mulai semester depan. “Dosen-dosen yang membutuhkan studi kasus akan kita fasilitasi, mahasiswa MMT pun dapat menerima manfaat positif jika proses ini berjalan dengan baik,” ujarnya.
Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD selaku Kepala Departemen Manajemen Teknologi MMT ITS sekaligus host dalam workshop Teaching Post Experience Student MMT ITS
Selain itu, Nyoman menambahkan bahwa mengajar mahasiswa reguler dengan mahasiswa MMT memiliki tantangan yang berbeda. Bidang yang diajar lebih fokus pada aspek manajemen, sementara yang mengajar yaitu mayoritas dosen dengan latar belakang teknik atau sains sehingga perlu pendekatan yang berbeda. “Salah satunya yang umum dalam proses belajar mengajar di sekolah manajemen adalah penggunaan studi kasus seperti yang diajarkan pada workshop ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Imam Baihaqi pun mendukung pernyataan tersebut, menurutnya program MMT memiliki keunikan tersendiri. Mahasiswanya sebagian besar adalah para profesional yang sudah bekerja namun masih ingin meningkatkan kompetensinya. Perlu adanya bauran yang tepat antara teori dan praktek ketika mengajar di kelas MMT. “Untuk itulah MMT selalu mengadakan workshop, karena kita telah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada mahasiswa,” terangnya.
Terakhir, Imam Baihaqi berharap dengan adanya metode pembelajaran berbasis studi kasus ini mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. “Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip pengajaran di MMT yakni learn how to think and learn how to learn agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang ada,” pungkasnya. (sin/lut)
Imam Baihaqi, S T M Sc Ph D ketika menyampaikan sambutannya dalam workshop Teaching Post Experience Student MMT ITS
Sumber: ITS News
https://www.its.ac.id/news/2020/06/28/mmt-its-dorong-pengajaran-berbasis-studi-kasus-melalui-workshop/
Hari Sabtu, 16 Oktober 2021 menjadi sejarah baru bagi ITS dengan diresmikannya Sekolah pertama di ITS. Rektor ITS Prof.
Menghasilkan lulusan yang kompetitif dan memenuhi kebutuhan dunia kerja, merupakan keinginan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai salah
Peluncuran program MMT ini dihelat bersamaan dengan webinar Marketeers Goes to Campus Episode 24 dan mengangkat tema the Brand New MMT 1.5