News

Belajar dari Gempa Jogja 27 Mei 2006

Rab, 05 Jun 2024
6:02 am
Edukasi
Share :
Oleh : itsram   |

Gambar Rumah Roboh Akibat Gempa 27 Mei 2006 oleh EkaRockCIty

Edukasi MKPI – Delapan belas tahun yang lalu, tepatnya pada 27 Mei 2006 jam 05.53 terjadi gempa skala M5,9 berlangsung kurang dari 1 menit telah menghancurkan ratusan ribu rumah di Daerah Istimewa Jogjakarta dan Klaten Jawa Tengah. Belajar Gempa Jogja 27 Mei 2006 tersebut, apa pelajaran yang bisa diambil sebagai bekal dalam menghadapi ancaman gempa berikutnya?

Laporan Pemerintah menyebutkan bahwa tercatat ada 5.760 orang meninggal dunia, 29.277 orang luka berat, dan 7.863 orang luka ringan. Lebih dari satu juta orang menjadi pengungsi di tempat-tempat penampungan sementara. Kerugian fisik terutama dialami oleh warga masyarakat yang kehilangan rumah yang roboh/rusak berat atau tidak layak huni sebanyak 175.671 unit (wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta) dan 104.084 unit (wilayah Jawa Tengah). Kerugian ekonomi diperkirakan sekitar Rp 29.1 triliun.

Beberapa saksi mata mengatakan bahwa sesaat sebelum rumah mereka roboh, terdengar suara gemuruh diikuti air sumur mereka tergoncang goncang sampai menyembur ke permukaan tanah dan beberapa air sumur hilang airnya berganti dengan pasir. Lain lagi dengan saksi yang ada di luar rumah mereka saat di sawah, melihat langsung tanah yang mereka injak bergoyang sehingga kepala jadi pusing, terlihat tanah bergelombang mendekati dia dan terlemparlah dia sejauh 1 meter. Menurut kesaksiannya, tanah itu bergelombang seperti  gulungan kapet yang digoyangkan.

Titik Pusat Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 menurut USGS

Titik Pusat Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 menurut USGS

Banyaknya korban meninggal, korban luka-luka dan banyaknya rumah yang roboh rata dengan tanah menimbulkan kepanikan massal. Kepanikan berlanjut karena muncul isu potensi tsunami yang akan terjadi 4 jam kemudian, masyarakat Yogya panik dan kacau balau. Masyarakat yang luka luka ikut berlarian sehingga nampak mengenaskan. Ini terjadi karena kurangnya pengetahuan mereka tentang gempa dan tsunami. Aparat dan akademisi mencoba mencegah mereka agar tidak takut tapi tetap tidak digubris.

Pelajaran penting dari gempa Jogja bahwa gempa tidak membunuh tapi bangunan roboh bisa.

Ratusan ribu rumah roboh rata dengan tanah dan membunuh sebagian besar orang yang ada di dalamnya serta menyebabkan cacat permanen. Akan tetapi banyak juga rumah yang masih utuh dan menyelamatkan orang orang yang ada di dalamnya. Rumah-rumah yang roboh sebagian besar merupakan rumah bata tanpa tulangan, sedangkan rumah yang tidak ambruk rumah tembok yang berstruktur tulangan dan balok.

Keberadaan jalur Sesar Opak yang aktif memberi pelajaran pentingnya mengetahui jalur sesar aktif yang ada suatu daerah. Kota kota yang dilewati sesar aktif disarankan untuk berbenah melakukan pemetaan ancaman gempa dan dampaknya sehingga bisa disusun standard bangunan di setiap zonasi rawan gempa tersebut.

 

Penulis: Dr. Ir. Amien Widodo, M.Si.

Simak selengkapnya penjelasan terkait Gempa Jogja 27 Mei 2006 di sini

Latest News

  • Gunung Marapi, Galogo & Lahar, serta Kiat Menghadapinya

    Edukasi MKPI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan bahwa jumlah korban meninggal akibat galodo/banjir bandang di beberapa wilayah

    05 Jun 2024
  • Belajar dari Gempa Jogja 27 Mei 2006

    Edukasi MKPI – Delapan belas tahun yang lalu, tepatnya pada 27 Mei 2006 jam 05.53 terjadi gempa skala M5,9

    05 Jun 2024