MWA ITS beserta jajaran pimpinan ITS bersama MWA Unhas (berjas merah) berfoto bersama usai berdiskusi di Rektorat ITS
Kampus ITS, ITS News – Kepengurusan baru Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin (Unhas) baru memasuki usia lima bulan. Untuk mendapatkan masukan yang lebih baik dalam pengembangannya, pengurus MWA Unhas ini melakukan kunjungan ke MWA PTN-BH di Indonesia, yang diawali ke MWA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Rabu (9/10).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk bersilaturahmi sekaligus berdiskusi mengenai isu yang berkaitan dengan ke-MWA-an. Dengan dipandu oleh Sekretaris MWA ITS Prof Dr Darminto MSc, diskusi yang dihelat di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat ITS lantai 2 tersebut berlangsung cukup ganyeng.
Sekedar diketahui, menjadi PTN-BH menuntut sebuah perguruan tinggi (PT) untuk mampu mengatur berbagai keperluan internalnya secara mandiri. MWA yang memiliki tugas untuk menetapkan kebijakan umum PT serta pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan PT pun mendapat tantangan baru setelah menjadi PTN-BH.
Hal itulah yang disoroti oleh kepengurusan baru MWA Unhas dalam kunjungannya ke ITS kali ini. MWA Unhas mendiskusikan perkara pengelolaan aset, fungsi pengawasan dari MWA, dan implementasi Good University Governance (GUG) di ITS.
Menanggapi topik yang ingin didiskusikan oleh MWA Unhas tersebut, ITS mendapuk beberapa pembicara. Tiga di antaranya adalah Ir Mas Agus Mardiyanto ME PhD selaku Wakil Rektor Bidang II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana; Dr Eng Ir Ahmad Rusdiansyah MEng selaku Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya, Organisasi, dan Teknologi dan Sistem Informasi; dan Dr Dra Agnes Tuti Rumiati MSc selaku Sekretaris Institut.
Suasana diskusi yang cukup ganyeng antara pengurus MWA ITS dengan MWA Unhas di Rektorat ITS
Dari tiga topik yang didiskusikan, topik mengenai implementasi GUG memiliki porsi paling besar dalam diskusi ini. Disampaikan oleh Agnes Tuti Rumiati bahwa dalam penerapan GUG ada delapan parameter yang menjadi indikator yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, adil, penjaminan mutu dan relevansi, efektivitas dan efisiensi, serta nirlaba.
“Salah satu wujud dari penerapan ini adalah adanya sistem layanan informasi yang mengizinkan masyarakat umum untuk memberikan pertanyaan dan komplain via daring,” papar dosen yang biasa disapa Tuti ini. Adanya platform tersebut, menurut Tuti, merupakan upaya ITS dalam mewujudkan aspek akuntabilitas yang ada pada GUG.
Dijelaskan Tuti juga, penerapan GUG di ITS menunjukkan ke arah reformasi birokrasi di mana ITS mengganti sistem konvensional menuju ke digital. Usaha ini direalisasikan secara bertahap, dan hingga saat ini sudah ada beberapa sistem informasi berupa MyITS, MyITS Wali, dan My ITS Office.
Wakil Rektor II ITS Ir Mas Agus Mardiyanto ME PhD (kiri) menerima plakat dari Ketua Komisi II MWA Unhas Prof Dr Syamsul Bahri MSi IPO
Di bidang GUG juga, dosen Statistika ini menyampaikan bahwa ITS berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan promosi dan branding. Promosi ini diwujudkan dengan publikasi pemberitaan tidak hanya event, tapi sudah mencapai ke level penelitian di unit laboratorium yang ada di ITS.
Sementara itu, Darminto mengungkapkan bahwa MWA ITS kini telah memasuki tahun ke empat kepengurusannya. Di 14 bulan sisa masa kepengurusan ini, Darminto menyampaikan rasa bahagianya mendapat kunjungan semacam ini. “Harapannya, hasil diskusi ini dapat menginspirasi MWA Unhas dan dapat menjadi pertimbangan rencana ke depannya untuk Unhas,” tutur guru besar Fisika ini mengakhiri. (ram/HUMAS ITS)
Kampus ITS, ITS News – Kepengurusan baru Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin (Unhas) baru memasuki usia lima bulan. Untuk
Post Views: 0
Kampus ITS, ITS News – Estafet kepemimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi diserahterimakan. Yakni ditandai dengan dilantiknya secara
Kampus ITS, ITS News – Ketua MWA ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengungkapkan, proses pemilihan rektor ITS