MWA ITS dan MWA Unesa berfoto bersama di Gedung Rektorat ITS usai kegiatan studi banding, Kamis (5/1)
Kampus ITS, ITS News – Setelah berhasil menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) sejak Oktober 2021 lalu, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan kunjungan studi banding ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kunjungan yang diwakili oleh Majelis Wali Amanat (MWA) UNESA ini bertujuan menjaring saran seputar pengembangan dan manajemen peraturan selama menjadi PTN-BH.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk bersilaturahmi sekaligus berdiskusi mengenai isu yang berkaitan dengan ke-MWA-an. Pasalnya, ketika menjadi PTN-BH, sebuah perguruan tinggi (PT) dituntut untuk mengatur berbagai keperluan internalnya secara mandiri. Tak hanya itu, PT juga harus menetapkan kebijakan umum, pengawasan, pengendalian, serta pengelolaan institusinya sendiri.
Di samping itu, beberapa persoalan terkait manajemen pendapatan juga turut menjadi sorotan dalam studi banding ini. “Kami berdiskusi terkait pengelolaan aset, fungsi pengawasan MWA, dan efisiensi surat pertanggungjawaban (SPJ) dalam memenuhi administrasi kegiatan ITS,” papar Dr Ir Lily Pudjiastuti MSc, salah satu perwakilan MWA ITS.
Sekretaris Eksekutif MWA ITS, Dr Ir Lily Pudjiastuti MSc (kanan) saat sesi diskusi dengan perwakilan MWA Unesa
Lebih lanjut, Lily berujar bahwa ITS menerapkan sistem ‘anak perusahaan’ dalam berbagai kegiatan yang dilakukan. “Misalnya ketika ingin menyiapkan konsumsi saat melaksanakan acara, kami akan menggandeng ITS Food sebagai mitra kerja,” jelasnya.
Di sisi lain, timpal Lily, ITS selalu mengedepankan digitalisasi dalam setiap kerja sama yang dilakukan. Dalam hal ini, ITS bekerja sama dengan kantin ITS untuk melakukan pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). “Pemakaian QRIS ini difungsikan untuk memonitor penghasilan mitra di kantin-kantin ITS,” terangnya.
Lily menambahkan, perlu adanya Dewan Profesor (DP) yang merupakan perangkat Senat Akademik (SA) untuk menjalankan fungsi pengembangan keilmuan, pengembangan budaya akademik dan penegakan etika dalam kampus. “Kami berharap Unesa segera menyusun perangkat DP, sebab hal ini cukup krusial bagi para PTN-BH,” celetuknya.
(kanan) Sekretaris Eksekutif MWA ITS, Dr Ir Lily Pudjiastuti MT saat memberikan cinderamata kepada Ketua MWA Unesa, Prof Dr H Haris Supratno
Terakhir, Lily mengatakan bahwa silaturahmi antar MWA ini telah dilakukan sejak terbentuknya MWA ITS 2016 silam. Dirinya membeberkan bahwa sebelumnya ITS telah menerima kunjungan dari berbagai MWA perguruan tinggi lain, seperti Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Diponegoro (Undip) dan PTN lainnya. “Semoga studi banding kali ini dapat membantu Unesa dalam mengembangkan dirinya menjadi PTN-BH,” pungkasnya. (*)
Dalam kegiatan silaturahmi yang diadakan oleh Forum Majelis Wali Amanat Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MWA PTNBH) Nasional, turut
Forum Majelis Wali Amanat Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MWA PTNBH) Nasional mengumumkan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Forum
Pada tanggal 30 April dan 1 Mei 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjadi tuan rumah acara silaturahmi
Para Bacarek ITS 2024-2029 (berbaju putih) bersama Ketua MWA ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Rektor ITS Prof