ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

274 Mahasiswa Baru ITS Minta Keringanan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebagian dari jumlah itu (202 mahasiswa) meminta untuk mengangsur biaya sumbangan pengembangan institusi (SPI) senilai Rp 3.000.000 dalam batas waktu yang bervariasi dari mulai dua bulan hingga setahun. Sebanyak 50 orang mengajukan pemohonan pemotongan biaya SPI yang besarnya berkisar antara 40 hingga 60%, sedang mereka yang diberikan pembebasan untuk membayar SPI sebanyak 10 orang, dan sisanya 5 orang sama sekali dibebaskan dari segala macam bentuk pembayaran (bebas murni).

Seperti diketahui tahun ini ITS mengenakan uang pendaftaran bagi mahasiswa baru program S1 sebesar Rp 4.515.000 dengan perincian SPP untuk satu semester sebesar Rp 1.000.000, sumbangan pengembangan institusi (SPI) senilai Rp 3.000.000 dan Rp 515.000 untuk uang informasi dan orientasi mahasiswa baru, test kesehatan, test TOEFL, psikotes, test potensi akademik, tabungan wajib, dan perpustakaan.

"ITS memang selalu mempersilahkan kepada calon mahasiswa yang merasa keberatan dengan biaya yang harus dibayar untuk mengajukan keringanan. Lalu kami akan mempelajari semua data yang menjadi syarat pengajuan itu untuk memberikan bentuk keringanannya," kata PR III Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng Kamis (26/8) siang. Dikatakannya, pada prinsipnya ITS tidak menghendaki calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima kemudian batal mendaftar lantaran kesulitan pembiayaan. "Silahkan bagi mereka yang memang nyata-nyata tidak mampu dan sudah dinyatakan diterima di ITS mangajukan permohonan, kami pasti akan memberikan berbagai bentuk keringanan," katanya.

Untuk itulah, katanya menambahkan, dari sejumlah mahasiswa yang mengajukan keringanan itu ada 7 mahasiswa yang kemudian dipinjamkan untuk sementara uang pendaftaran, karena memang mereka nyata-nyata hingga akhir batas waktu pendaftaran tidak memiliki uang untuk pendaftaran ulang. "Mau dipaksakan bagaimana pun jika memang keuangannya terbatas pihak ITS tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu kebijakannya adalah meminjamkan terlebih dahulu biaya pendaftaran yang memang harus disetorkan pada hari terakhir pendaftaran," katanya.

Meski begitu, Jazidie juga menyayangkan ada beberapa calon mahasiswa yang terlihat mampu tapi masih juga menginginkan keringanan. "Untuk itulah kami harus jeli melihat latar belakang calon mahasiswa yang mengajukannya itu, karena ITS tidak ingin kecolongan ada orang mampu kemudian dapat keringanan. Karena itu yang dituntut adalah kejujuran dari masing-masing mereka yang mengajukan," katanya.

Ditegaskan pula bahwa tidak mesti mereka yang mengajukan keringanan itu kemudian diberikan potongan atau pembebasan biaya SPI. "Kami akan mempelajari setiap berkas yang masuk baru kemudian memutuskan bentuk keringanan apa yang akan diberikan. Karena ada orang tua yang menginginkan tetap membayar asal diberi kelonggaran waktu mengangsur," katanya.
(Humas–ITS, 26 Agustus 2004)

Berita Terkait