ITS News

Jumat, 15 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

Ada Apa Dengan BK 2002 ?

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bakti Kampus tahun ini punya esensi tersendiri untuk mendewasakan pemikiran dan mengintegralkan para mahasiswa baru (maba).

Tak dapat dipungkiri lagi jiwa nasionalisme jurusan, kadang kala akan membuat persaingan ego yang tidak sehat antara para mahasiswa khususnya di ITS yang notabene mempunyai sistem kaderisasi yang dikenal cukup keras di Indonesia (Andi Hakim Nasution,Kaderisasi Kampus Indonesia,1985). Sadar atas potensi negatif yang timbul sesudah pengkaderan maka pihak Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) rupanya mencoba adanya Bakti Kampus yang diikuti kata Integralistik sebagai ekornya.

Peristiwa tawuran massal mahasiswa lama maupun baru, Teknik Elektro dan D3 Mesin bahkan dengan Teknik Industri tahun lalu, merupakan pencorengan atas wajah ITS yang merupakan salah satu PTN top Indonesia. Hal itu tak dapat dipungkiri merupakan efek negatif dari sistem pengkaderan yang ada.

Adanya konsep baru bahwa BK kali ini merupakan sarana pengintegralan maba diharapkan tidak hanya retorika para
panitia saja sebab apa yang didapat dari BK tahun-tahun sebelumnya ya itu-itu saja. Pihak BEM mengupayakan sebuah konsep baru bahwa BK kali ini merupakan ajang untuk
mendewasakan pemikiran para maba, tapi dengan apa?

Pertanyaan tersebut harusnya dijawab di BK Sabtu-Minggu besok.Para maba yang kenyang akan cacian dan sentakan, pada saat pengkaderan merupakan hal yang harus diketahui oleh seluruh elemen BK kali ini. Mungkin pendidikan pendewasaan arah pemikiran mereka akan jauh lebih mereka perlukan sebab tidak banyak mereka juga telah ikut LKMM- TD.

Pihak BEM, Panitia dan SC harus jeli dalam hal konsep yang diberikan para instruktur sebab bila konsep yang diberikan agak melenceng sedikit saja, akan berakibat fatal bagi para maba yang ikut BK. Sistem kontrol yang ada harus benar-benar berjalan dan responsif atas kemungkinan pelanggaran yang
terjadi.

Nuansa BK kali ini memang agak lain sebab SK rektor yang menentang adanya berbagai bentuk perploncoan tetap berlaku, hal ini mirip BK perjuangan 1997dan pada BK 1998 diadakan
pada semester genap seperti saat ini yang bertujuan untuk mengeksplorasi kpemikiran para mahasiswa di tengah tajamnya arus reformasi. Sebaiknya memang BK tepat sebagai sarana pengintegralan dan pendewasaan pemikiran mahasiswa baru ITS sebab diadakan pada saat semester genap dimana pemikiran
mereka akan jauh lebih siap dari pada saat mereka baru masuk. Kesiapan mereka ditilik dari telah selesainya mereka mengikuti kaderisasi jurusan.

Satu konsep yang harus diterapkan pada BK Integralistik 2002 kali ini yaitu adanya sensitivitas terhadap apa yang terjadi dilingkungan sekitar dan kampusnya sendiri. Sikap tersebut kurang tumbuh dijiwa setiap mahasiswa ITS yang terkesan egois. Konsep pengintegralanpun harus jelas baik pengintegralan atas rasa nasionalisme mereka atas ITS dan adanya pengkotakan atas jenis-jenis mahasiswa yang ada di ITS yaitu SO(Studi Oriented), AO (Aktivis/organisasi Oriented) atau yang tidak SO dan AO. Jenis yang terakhir ini sangat berbahaya bagi kemajuan ITS dan jika minimal ada suatu simbiosis yang baik dari jenis AO dan SO seperti di UI atau ITB maka niscaya Ormawa
ITS akan jauh lebih baik.

Baitus Luckman Hakim
Calon wartawan ITS Online

Berita Terkait

ITS Media Center > Opini > Ada Apa Dengan BK 2002 ?