ITS News

Selasa, 01 Oktober 2024
15 Maret 2005, 12:03

Arifin Ilham Bantah Dzikir Bersama Perbuatan Bid’ah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pimpinan Majelis Al-dzikro Jakarta mengatakan hal itu dalam acara ITS Berdzikir yang diadakan di Masjid ITS, Kamis (29/7) siang. "Ada sebagian orang yang memang beranggapan dzikir bersama-sama seperti yang sekarang sedang kita lakukan adalah perbuatan bid’ah. Alasannya di zaman Rasulullah Muhammad tidak pernah dilakukan hal semacam ini. Tapi setelah ditelusuri ada beberapa hadis yang mebnjelaskan kalau Nabi Muhammad pernah pula melakukan itu," katanya.

Untuk itu Arifin Ilham meminta mereka yang beranggapan dzikir bersama adalah bid’ah untuk membaca dengan teliti tentang beberapa hadis yang sesungguhnya pernah dilakukan di zaman Nabi Muhammad. "Ada buku yang telah diterbitkan berisi tentang apa itu dzikir, bagaimana hukum dzikir bersama dan lainnya. Semuanya menjawab tentang seluk beluk dzikir. Saya berharap semuanya akan menjadi jelas dengan buku itu," katanya dihadapan sekitar 750 jamaah yang menghadiri acara ITS Berdzikir itu.

Selain itu Arifin Ilham juga mengajak Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk berkata jujur serta meminta untuk berhati-hati didalam menggunakan kata-kata. "Orang beriman adalah orang yang amat berhati-hati dalam menggunakan kata dan berkata-kata. Kita mungkin tidak pernah menghitung ada berapa kata yang telah diucapkan dalam sehari, dan dari kata-kata itu ada berapa kata yang memang paling disukai Allah," katanya.

Diungkapkannya, dari semua kata yang disampaikan oleh umat manusia di dunia mungkin ada jutaan ribu kata tiap hari meluncur. Tapi sesungguhnya dari jutaan ribu kata itu hanya satu kata yang paling diridhoi oleh Allah, yakni kata-kata dzikrullah. "Karena itu berhati-hatilah dalam berkata selain dzikrullah. Akan lebih baik jika kita lebih memperbanyak dzikir kepada Allah, menebut nama Allah," katanya.

Pada bagian lain tausiyah-nya Arifin juga mengungkapkan, manusia seringkali lupa dengan kata-kata yang ia telah ucapkan, karena itu seringkali kita tergelincir pada perbuatan-perbuatan maksiat. "Dalam salat wajib 17 rakaat sehari semalam misalnya, paling sedikit kita menyebut nama Allah sebanyak 240 kali, tapi tiap kali itu pula ucapan itu rasanya tidak membekas. Padahal lafal yang kita ucapkan itu adalah sang pencipta, tapi sayang kita sering mengalami apa yang telah kita lafalkan hilang begitu saja," katanya. Selain mengajak untuk sedikit berkata-kata kecuali dzikrullah, Arifin Ilham juga meminta kepada hadirin untuk membiasakanlah bersedekah, mengurangi nonoton televisi dan mengurangi melihat hal-hal yang berbau maksiat.

Dalam acara ITS Berdzikir ini sebelumnya digelar dialog bersama budayawan K.H. D. Zawawi Imron. Dalam dialognya Zawawi menjelaskan makna dzikir yang merupakan bagian dari upaya didalam mendekatkan diri kepada Allah. "Sebagai seorang muslim dzikir itu merupakan kebutuhan, karena dalam dzikir itulah akan bertemua kekuatan antara dzikir dan fakir," katanya. Pada akhir dialognya Zawawi kemudian menyampaikan sebuah puisi berjudul Payung, yang menggambarkan tabiat orang-orang yang berpayung ketika hujan turun dari langit. (bch)

Berita Terkait