ITS News

Senin, 18 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

Bahas Praktikum, TI Gelar Open Talk

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Di kala mahasiswa jurusan lain terbelenggu praktikum, Jurusan Teknik Industri (TI) mengadakan terobosan. Jurusan ini menggelar Open Talk: Menelaah Lebih Jauh Fungsi Praktikum. Acara yang digelar Rabu (27/11) ini, mengungkap berbagai ‘unek-unek’ mahasiswa terhadap permasalahan praktikum.

"Ini kan salah satu fungsi himpunan. Menyampaikan aspirasi mahasiswa, " jelas Taufan, Ketua Dept. Pembinaan dan Pengembangaan Akademik Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (PPA-HMTI). Menurutnya, praktikum saat ini sudah banyak yang melenceng dari ketentuan sebenarnya.

Terbukti, saat Open Talk berlangsung Ketua Jurusan TI, Dr. Soeparno, MSIE terheran-heran mendengar begitu banyaknya praktikum yang berlangsung di jurusan. "Yang resmi itu cuma ada tiga praktikum, yang lainnya hanyalah responsi biasa. Itu pun tidak wajib, " terang dosen yang mengambil gelar di Amerika ini.

Biasanya, responsi itu tidak wajib. Hanya saja bagi mereka yang belum paham akan materi perkuliahan bisa diperjelas lewat responsi ini. "Jadi, yang sudah paham nggak perlu ikut responsi begituan, " jelas Soeparno.

Kontan saja peserta Open Talk menjadi gerr. Pasalnya, oleh para asisten, sering kali, responsi ini menjadi bahan yang lumayan memberatkan mahasiswa. Beban tugasnya malah terkadang melewati mata kuliahnya itu sendiri. "Belum lagi jumlah kecocokan kreditnya, " keluh Aditya Kresna, mahasiswa angkatan ’99.

Menanggapai hal ini, pihak pengelola laboratorium (baca:asisten) tidak menyangkalnya. Beberapa koordinator asisten mengakui banyak sekali kelemahan dalam melakukan praktikum. "Biasa saja kami kan juga masih dalam tahapan belajar, " jawab Asadiqah, asisten sistem manufaktur. Walaupun begitu, praktikan hendaknya introspeksi diri juga. Praktikan hendaknya lebih disiplin dan tidak terus-menerus berbudaya ‘copy-paste’.

"Kalau kita sama-sama mau maju, hendaknya kita sadari hakikat kita kuliah. Kuliah itu keras dan butuh pengorbanan, " terang Ir. Sritomo Wignjoesoebroto, M.sc. (ryo/har)

Berita Terkait