Siang itu, Lapangan PENS ITS telah dipadati lebih dari 250 pengunjung, yang hendak menonton konser Hadad Alwi dan Sulis .Dua "penyayi" kondang tembang shalawat tersebut hadir untuk meriahkan Dies PENS ke-15.
Meski sebelumnya, pihak panitia merencanakan konser ini di dalam gedung. Tapi, ternyata kegiatan konser ini malahan dilaksanakan di lapangan. "Memang, rencana awal di graha ITS tetapi karena udah dibooking ya disini, aja" ujar salah seorang pria yang minta tidak ditulis namanya mewakili Adiba Organizer selaku event organizer yang ditunjuk PENS ITS. Menurutnya permasalahan itu tidak mengurangi kemeriahan acara.
Meskipun konser ini bukan puncak rangkaian acara ultah PENS ITS. Namun kegiatan ini mampu menarik perhatian banyak orang. Sehingga terkesan konser ini sebagai puncak acaranya. Menurut, Ir.Anang Tjahjono,MT selaku asisten direktur IV PENS ITS,"Sebenarnya puncak acaranya pada saat peluncuran buku 15 tahun PENS"ujarnya singkat.
Terlepas apakah konser ini acara puncak atau tidak. Penampilan Hadad-Sulis benar-benar memukau penonton, yang diiringi paduan suara siswa SD Islam Se-Surabaya .Meskipun kedatangan mereka (Hadad dan Sulis) agak terlambat dari waktu yang ditentukan. Tapi penonton yang sebagian besar siswa SD beserta orangtuanya tetap setia menunggu hingga acara utamanya dimulai.
Pada kesempatan ini juga diserahkan beasiswa dari PENS ITS untuk beberapa siswa SD yang tidak mampu di daerah Sukolilo.Dan trophy untuk pemenang lomba menggambar dan mewarnai yang diadakan PENS ITS beberapa waktu lalu.
Sedangkan saat disinggung mengenai jumlah dana yang dikeluarkan PENS ITS untuk menghadirkan dua "musisi Islam" kondang tersebut pihak Adiba mengelak untuk menjawabnya dan menganjurkan untuk bertanya sendiri kepada pihak PENS ITS.
Ketika Hadad Alwi ditanya mengenai hal tersebut,penyanyi shalawat nabi ini juga mengelaknya. Dan lebih banyak menjawab pertanyaan wartawan lainnya mengenai keluarnya album cinta rasul yang kelima.
Akhirnya, ketika dikonfirmasikan kepihak PENS sendiri, "Ah nggak sampai 100 juta kok!" jelas Ir.Anang Tjahjono,MT.Menurutnya, biaya tersebut lebih murah sebab ada pimpinan Adiba yang merupakan saudara Hadad.
Lantas darimana biaya sebesar itu ? "Itu dari Sponsorship !" tambah Dr.M.Nuh,DEA direktur PENS ITS sesaat sebelum pembukaan. Oleh karenanya, Beliau menyarankan agar masalah biaya tidak dipermasalahkan. Karena yang lebih penting PENS ITS mampu memberi hiburan kepada masyarakat Sukolilo yang terkenal religius. Ditambah lagi, program pelatihan yang diadakan bulan lalu juga wujud PENS berbagi ilmu kepada masyarakat. (blh/rom)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di