ITS News

Sabtu, 21 Desember 2024
15 Maret 2005, 12:03

Biologi ITS Rebut "Pengamat Berpotensi" Di Bali

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengingat bahwa lingkungan hidup salah satu problem krusial bangsa Indonesia saat ini yang dihadapi dan harus diambil solusi yang tepat. Hal tersebut juga diikuti dengan semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi jumlah dan variasi spesies burung yang semakin menipis dari waktu ke waktu. Disamping itu pula untuk memperdalam pola pikir ilmiah oleh calon ilmuwan.

Mahasiswa Biologi Kelautan ITS merespon positif hal tersebut dengan hadir sebagai peserta lomba atas undang Biologi Universitas Udayana, Denpasar dalam acara "Bali Birdwatching Race (BBR) 2004" (7-8/2) kemarin. Acara hasil kerja sama dengan JICA, Jepang ini yakni tidak lain untuk menginventarisasi burung-burung dengan identifikasi spesies kunci burung yang ada di wilayah hutan raya Ngurah Rai, Tahura Bali. "Kami diundang akhir Januari kemarin dan juga merasa terpanggil untuk mengikutinya," ujar Amelia Indra K, salah satu tim yang ikut berangkat.

Menurut Trigaya S, mahasiswa Biologi 2001, bahwa cukup banyak persiapan yang dihadapi dan cukup mendadak ini."Kami langsung melakukan proses seleksi bagi peserta yang berminat dan juga berpotensi dalam pengamatan burung," kata Tri dengan datar. Persiapan yang lainnya diutarakan oleh Amel, setiap peserta harus mampu mencermati bagian morfologi-morfologi burung, mulai dari warna bulu, jengger, paruh, serta kaki.

Biologi ITS menerjunkan tiga tim mahasiswa yang berlaga dalam lomba ini dan setiap tim terdiri atas tiga orang, "Para peserta itu dipilih berdasarkan hasil akhir seleksi," tutur Amel. Tim satu diperkuat oleh Andi Novianto’01, Agus Satriono’03, Setia Dewi’01, pada tim dua terdiri atas Uchu Yanuarbi’00, Amelia Indra K’01, M. Safi’il, dan pada tim ketiga dianggotai oleh Yanuar’01, Trino Bagus’01, dan Trigaya S.

Adapun kriteria penilaian dalam lomba BBR 2004 yang sangat membantu Biologi Kelautan ITS menyabet pemenang kategori "Pengamat Berpotensi", yakni motivasi, ketertiban, ketepatan dan kecepatan dalam mengidentifikasi spesies burung di lokasi Tahura, Bali. Yang lebih membanggakan lagi bagi tim Biologi Kelautan ITS yang telah berhasil mengidentifikasi 33 spesies burung dari 68 spesies yang dilombakan untuk identifikasi. Dari ke-33 spesies kunci burung yang terjawab oleh tim dua, dijumpai beberapa spesies burung yang sudah cukup langkah yakni burung Cerak Melayu, burung Koak Malam Abu, burung Kipasan Belang dan Merbah Cekukuk.

"Meskipun peralatan tim kami tidak seberapa canggih bila dibandingkan dengan FKH Unair dan UGM, Alhamdulillah bisa menang," ungkap bahagia yang terpancar dari Amel, anggota tim kedua yang memenangkan lomba. Diakui oleh Triono, Kahima Biologi ITS, untuk ikut lomba ada berbagi kiat, yakni dengan lebih banyak terjun ke lapangan sehingga pengalaman pengidentifikasian spesies kunci burung maupun hewan lainnya dapat membantu inventarisasi hewan-hewan yang masih survive. (mut/har)

Berita Terkait