Demikian disampaikan Kepala BPMIGAS (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) Dr Ir Rachmad Sudibjo, Sabtu (27/11) siang seusai penandatanganan Kesepakatan Kerjasama (MoU) antara BPMIGAS dengan ITS. MoU itu sendiri akan menjadi payung kerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari BPMIGAS dan ITS melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan. Selain itu, kerja sama ini juga akan memfasilitasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan di bidang minyak dan gas bumi, berupa kajian dan penelitian serta konsultasi.
"Mengingat ITS merupakan institut teknologi yang memiliki Jurusan Perkapalan terbaik di Indonesia, diharapkan melalui kerja sama ini dapat menghasilkan studi-studi untuk peningkatkan efisiensi transportasi pemasaran minyak dan gas bumi, sehingga bisa menekan biaya transportasi minyak dan gas bumi serta dapat berimbas pada harga jual gas untuk konsumen domestic," kata Rachmad Sudibjo.
Dikatakannya, sebelumnya menandatangani MoU dengan ITS, BPMIGAS juga telah melaksanakan kerja sama dalam bidang penerapan teknologi minyak dan gas bumi dengan perguruan tinggi lain seperti ITB, Trisakti, dan UI. Kerja sama dengan ITS yang telah ditandatangani itu berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan hasil evaluasi tahunan yang dilakukan secara bersama-sama.
"Pengembangan teknologi perminyakan merupakan pekerjaan yang padat teknologi, padat modal dan beresiko tinggi, karena itu melalui kerja sama dengan ITS diharapkan, BPMIGAS dapat mengembangkan potensi geologis di bidang minyak dan gas bumi yang masih cukup besar dengan lebih baik lagi, sehingga keinginan untuk memperbesar local contain dalam pemanfaatan teknologi dan penggunaan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi segera tercapai," katanya.
Karena, katanya menambahkan, BPMIGAS sejak berdiri 2,5 tahun lalu, sebagai prasyarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan Undang-undang Migas, selalu memperhatikan dan menjadikan prasyarat besarnya local contain di dalam menilai investor yang ingin menanamkan investasinya di Indonesia. "Ini dilakukan agar penguasaan teknologi dapat segera dikuasai orang Indonesia, dan masyarakat tidak hanya sebagai penonton," katanya.
Empat Hal
Sementara itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengatakan, ada empat hal yang bisa disimpulkan dari tiga pekerjaan yang saling terkait pada teknologi perminyakan yang padat teknologi, padat modal dan sarat resiko. "Pertama, munculnya optimisme atau kepercayaan yang sangat besar untuk bisa bangsa ini menguasai teknologi tersebut, dan keinginan ini menimbulkan hal kedua, dimana fakta-fakta itu merupakan tantangan bagi ITS untuk bisa berkiprah didalamnya, sedang hal ketiga berkait dengan pencerahan diluar dugaan ternyata kita masih memiliki cukup banyak sumber energi, selain minyak, yakni gas alam yang memang belum dimanfaatkan secara maksimal," katanya.
Hal keempat, kata rektor menambahkan, berkait dengan kebahagiaan, dimana ITS sebagai sebuah perguruan tinggi diikutsertakan didalam memikirkan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi. "ITS akan membuktikan bisa berperan serta didalamnya, di dalam ikut serta memberikan sumbangan 25% APBN dari sektor Migas," katanya.
Itu sebabnya, kata rektor menambahkan kerja sama ini harus dilandasi dengan empat hal, yakni saling memahami, saling percaya, saling menghormati, dan keempat, saling memperoleh keuntungan di kedua belah pihak. "Empat hal ini kiranya akan mendasari kerja sama antara ITS dengan BPMIGAS, karena itu indahnya kerja sama bukan semata-mata saling memberi, tetapi harus memiliki nilai-nilai transidental lainnya melalui empat hal itu," katanya. (Humas/bch)
Kampus ITS, ITS News — Babak baru kepemimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi dimulai. Rektor ITS Prof Ir
Kampus ITS, Opini — Tamu baru telah hadir mengetuk setiap pintu rumah, ialah 2025. Seluruh dunia menyambutnya dengan penuh
Kampus ITS, Opini — Pemerintah berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelas persen menjadi 12 persen mulai
Kampus ITS, ITS News — Metode pengusiran hama konvensional menggunakan kaleng tidak lagi relevan dan optimal. Merespons permasalahan tersebut,