ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Cak Nun Minta Mahasiswa Baru ITS Ada yang Mau Jadi Presiden

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sayang Habibie terlalu cepat untuk diturunkan," kata Cak Nun, panggilan akrab Emha Ainun Najib mengawali kuliahnya dihadapan 3.833 mahasiswa baru, di Graha ITS, Kamis (2/9) siang. Dalam acara rapat terbuka senat ITS dengan agenda utama penerimaan mahasiswa baru oleh rektor dan kuliah umum itu, Emha mengatakan, kalau dirinya lebih pas jika presiden datangnya dari orang teknik ketimbang seorang budayawan atau berlatar belakang ilmu lain. Alasannya, kata Kiai Mbeling ini, orang teknik memiliki pola anatomi pikir yang jelas dan sistematis, logika berpikirnya juga jelas. "Kenapa Indonesia sekarang seperti ini, karena Presidennya bukan orang teknik. Ada Habibie waktu itu, tapi dia cepat-cepat diturunkan. Karena itu para mahasiswa baru ITS saat ini harus ada yang nanti mau menjadi Presiden," kata Emha disambut gemuruh tepuk tangan mahasiswa baru.

Dalam kuliah tanpa teks sepanjang dua jam itu, Cak Nun berulang kali mengharapkan peran serta ITS untuk bisa menyumbangkan sebagian pemikiran-pemikirannya untuk kemajuan bangsa dan negara ini. Emha juga mengajak dialog dengan tiga perwakilan mahasiswa baru untuk menyampaikan pendapat, kesan dan harapannya saat memilih ITS sebagai tempat kuliah.

"Apa yang saya lakukan ini tidak ingin mengganggu kesakralan dalam sebuah acara sidang senat terbuka, tetapi saya ingin menempatkan kondisi manusia dengan sebenarnya melalui dialog-dialog yang terbuka, mengajak mahasiswa untuk selalu bertanya tentang kegelisahannya, karena orang pandai adalah orang yang selalu bertanya tentang kegelisahan-kegelisahan yang ada dalam dirinya," kata Cak Nun.

Komitmen ITS
Sebelumnya, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA saat menanggapi harapan dari seorang mahasiswi Jurusan Teknik Mesin, Nanik, asal Blitar, agar ITS tetap memegang komitmennya untuk membantu mahasiswa yang cerdas dan bisa masuk ke ITS tetapi finansial atau keuangannya terbatas, mengatakan, sidang senat terbuka kali ini memiliki terobosan baru, yang biasanya amat sakral, sehingga untuk bergerak pun tidak bisa, kini telah berubah.

Tentu saja apa yang dikatakan Rektor itu bukan dalam kaitan mengingatkan Cak Nun, melainkan menunjukkan rasa kepuasan jajaran pimpinan ITS kepada Emha Ainun Najib, yang telah membuat cair suasana penerimaan mahasiswa baru. Dalam tanggapannya Mohammad Nuh mengatakan, ITS akan selalu dan selalu menjaga komitmen terhadap masyarakat yang ingin kuliah tetapi secara finansial tidak mampu. "ITS dibangun dan didirikan dengan semangat kepahlawanan, yang ada, lahir dan besar bersama-sama rakyat, karena itu komitmen ini terus akan dijalankan dan dipegang teguh oleh ITS," kata Mohammad Nuh. (humas/bch)

Berita Terkait