ITS News

Minggu, 17 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

Carut – Marut Prodi despro Ekstension

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

ITS kembali menuai sensasi. Setelah seminggu lalu meraih kemenangan lewat ITS Maritime Challence di ajang Internasional, kini ITS menuai gugatan sejumlah orang tua calon mahasiswa prodi despro (ekstension). Akibat pembatalan secara sepihak prodi tersebut oleh pihak ITS, sejumlah orang tua yang terlanjur mendaftarkan anaknya menjadi tidak jelas nasibnya. Walaupun keputusan itu sudah dianulir kemarin, ancaman hukum belumlah hilang.

Permasalahan ini berawal dari pembukaan prodi despro (ekstension) karena melihat besarnya minat masyarakat terhadap prodi ini. Lewat surat edaran PR I ITS no1157/K02/PP/2002 tertanggal 5 Agustus 2002, diumumkan seratus nama calon mahasiswa yang sedianya dapat menjadi mahasiswa prodi despro (ekstension). "Lihat ada nama anak saya, senang sekali waktu itu, " cerita Erny Effendy, salah satu orang tua.

Para orang tua pun bereaksi positif. Mereka mulai mendaftarkan anak mereka dan menandatangani surat kesanggupan biaya. Sampai 13 Agustus, sudah sebanyak 62 anak melalukan pendaftaran. 30 di antaranya namanya tidak tercantum dalam daftar di atas, namun telah dijanjikan oleh pihak prodi despro untuk menjadi mahasiswa. Namun, semua berubah pada tanggal 15 Agustus 2002, dengan alasan minimnya peminat, pihak ITS secara sepihak membatalkan prodi tersebut. "Ini kan penipuan. Sudah mendaftar, kok dibatalkan. Masak ITS gini sich, " keluh Arif Hidayat, koordinator orang tua didampingi pengacaranya.

Para Orang Tua pun mendesak ITS agar menganulir pembatalan tersebut. Mereka mengancam akan menuntut ITS baik secara pidana maupun perdata jika tuntutan tidak dipenuhi. "Hukum pidana bisa menjerat karena adanya unsur penipuan. Sedangkan perdata karena tindakan melawan hukum, " aku Haryono, S.H, pengacara.

Mendengar tuntutan tersebut, akhirnya pihak ITS luluh juga. Setelah melewati perundingan yang alot, dan rapat pimpinan ITS, dibukalah kembali prodi despro (ekstension) dan menerima mahasiswa baru sebanyak 32 orang. Namun keputusan itu dinilai orang tua sebagai sikap setengah hati ITS.

Persoalannya, yang berminat ikut di prodi tersebut masih banyak. Namun pihak rektorat sudah menutup kemungkinan lain. "Ada sich yang diterima, tapi anak saya sendiri belum diterima. Padahal, dulu dijanjikan bisa masuk, " kata Arif Hidayat.

Menurutnya, jika rektorat (ITS. Red) masih berkeras hati. Dia bersama orang tua lainnya akan melayangkan Somasi yang ditujukan pada Rektor ITS, Dekan FTSP, dan Ketua Prodi despro. "Kalau ini nggak ditanggapi baru kami akan laporkan pihak ITS ke aparat kepolisian, " tegasnya saat dihubungi tadi malam.

Menanggapi hal ini, pihak ITS melalui PR I ITS, Ir Supeno Djanali, Msc, Phd bersikap dingin. "Buat apa lagi sih, kan mereka sudah diterima di situ (despro. Red), " katanya. Ketika ditanya soal masih adanya calon mahasiswa yang belum jelas statusnya. "Saya nggak tahu. Kita tunggu aja nanti, " jawabnya via telepon. (ryo/sa)

Berita Terkait