Sejalan dengan keinginan untuk membantu meningkatkan kreativitas di kalangan mahasiswa, PT Coca-Cola Bottling Indonesia menggelar kompetisi desain web yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 di Indonesia dalam rangka penyegaran website www.coca-colabottling.co.id yang sudah ada.
Demikian surat yang disampaikan Bambang Chriswanto yang diterima rektorat ITS, Selasa (1/6) siang. Dalam surat itu dinyatakan kompetisi terbuka untuk mahasiswa S1 yang terdiri atas tim dalam jumlah dua orang dari perguruan tinggi yang sama dan direkomendasi oleh rektor.
"Program ini bertujuan untuk membangkitkan semangat mahasiswa untuk mengekspresikan ide, kretativitas dan inspirasi dalam mendesain website Coca-Cola yang relevan terhadap kebutuhan perusahaan," tulis surat tersebut.
Adapun penilaian yang akan dilakukan berdasarkan pada conceptual design, content management, perpaduan warna, tampilan dan desain secara keseluruhan, system performance dan presentasi. "Lima kontestan terbaik akan mempresentasikan desain website yang diajukan dan kedua anggota kontestan dalam satu tim diharuskan ikut serta dalam presentasi itu," tulis Bambang Chriswanto.
Adapun hadiah yang akan diberikan berupa beasiswa Coca-Cola Research Grant untuk 2 orang masing-masing Rp 5 juta, satu unit multimedia desktop computer, kesempatan mengikuti Internship Program untuk dua orang. Adapun konfirmasi kepesertaan dimulai pada 24 Mei 2004 dan berakhir 4 Juni 2004, sedang batas akhir pengiriman desain website pada 28 Juni 2004.
Di ITS, Surat konfirmasi pendaftaran bisa diperoleh pada Sdr. Sukemi di Rektorat ITS Lantai II. (Humas – ITS, 1 Juni 2004)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya