Di hari Sabtu dan Minggu, himpunan mahasiswa di beberapa jurusan sibuk memberikan materi pengkaderan untuk maba (mahasiswa baru). Dengan kaos putih, celana jeans dan atribut jurusan, mahasiswa baru mulai berdatangan pukul 6 pagi sampai sore. Sebelum itu mereka berkumpul di asrama mahasiswa untuk berkoordinasi dengan rekannya. Yel-yel jurusan mulai terdengar bersautan antara jurusan satu dengan yang lainnya. Mereka mulai berlari-lari kecil mengelilingi kampus. "Vivat!!", teriak sang komting. "Hidup ITS! hidup ITS! hidup ITS! "sahut maba lainnya serentak. Sementara itu sang senior mengikuti dibelakangnya. Setelah itu mereka kembali kelingkungan jurusannya untuk materi selanjutnya.

Pemandangan tersebut tidak terjadi di kampus Teknik Kimia. Ketika mulai masuk di kawasan jurusan Teknik Kimia, suasananya sepi dan adem ayem, tidak terdengar yel-yel atau kegiatan pengkaderan seperti yang telah dilakukan jurusan-jurusan lainnya. Mungkinkah hal ini disebabkan adanya edaran SK Rektor yang melarang semua bentuk pengkaderan bagi maba? "Tidak, edaran itu khan hanya untuk BK, kenapa? karena BK tidak ada izin resmi ke Rektor, kita tetap akan ada kaderisasi tapi belum tahu kepastian waktunya." ujar Purwoko membantah. "Jurusan sudah memberikan lampu hijau untuk pengkaderan ini, jadi bukan karena edaran itu. Mungkin CSD (Chemical Student Day, red) sudah dimulai hari Sabtu dan Minggu besok." kata romulus selaku SC menambahkan.

Memang sejak dulu proses pengkaderan di Teknik Kimia terkenal paling lambat di ITS. Apalagi, di jurusan yang telah memperoleh QUE Project tersebut baru saja mengalami pergantian kepemimpinan di himpunannya. "Hal ini sedikit berpengaruh pada kebijakan kaderisiasi di Teknik Kimia," ujar Yoan, yang juga dipercaya sebagai pimpinan pusat asosiasi mahasiswa Teknik Kimia indonesia ini. "Sebenarnya pengkaderan di Teknik Kimia ini sudah berjalan, sudah ada penugasan bagi mabanya, namun pelaksanaan CSDnya sekarang masih belum pasti." tambahnya. (lut/bch)