Para mahasiswa memulai aksinya sekitar pukul 10.00 dengan melakukan long march dari kantin, diteruskan dengan berkeliling kampus ITS. Mereka kemudian memusatkan aksi di depan kantor rektorat. Di samping melakukan orasi, para mahasiswa juga membawa kurungan ayam yang di dalamnya terdapat jas almamater ITS. Mereka berpendapat, jika SK itu tidak dicabut maka nasib organisasi kemahasiswaan di ITS akan selalu dalam kurungan rektorat.
Beberapa poster juga digelar yang intinya memprotes SK no 1307 tersebut serta menuntut agar rektor mencabutnya. "Kita tidak ingin ormawa di ITS ada dalam kungkungan rektorat", kata salah seorang mahasiswa dalam orasinya. Menurut mereka, aksi kali ini sebenarnya merupakan dukungan moral kepada para ketua himpunan mahasiswa jurusan dan perwakilan dari BEM ITS yang sedang melakukan pertemuan dengan para ketua jurusan. Acara yang berlangsung di lantai III gedung rektorat dan dipimpin oleh PR III Ir. Soemartojo itu bertujuan mencari kompromi antara mahasiswa dan rektorat.
Kesepakatan yang semula hampir tercapai mentah lagi karena mahasiswa merasa ditelikung pihak rektorat. Bahkan para mahasiswa yang menghadiri pertemuan itu akhirnya meninggalkan ruangan sebelum acara usai. "Kalau hanya menampung aspirasi ormawa, kami tidak perlu datang ke sini. Cukup ditulis di kertas saja selesai", protes seorang peserta. Presiden BEM Danar Surya menjelaskan, diperbolehkannya pelaksanaan kaderisasi tanpa didukung pencabutan SK 1307 akan membuat kerancuan bagi ormawa yang mengadakan kaderisasi. "Kenyataannya di lapangan berbeda dengan yang di sini", tambahnya.
Pembantu Rektor III, Ir. Soemartojo yang hadir saat itu berjanji akan menampung keluhan dari mahasiswa. "Suara dari mahasiswa sudah saya catat dan nanti saya sampaikan kepada rektor untuk diteruskan ke Senat Institut", jelasnya. Merasa tidak punya posisi bargaining, para pengurus ormawa di ITS itu serentak meninggalkan ruangan dan langsung meninggalkan rektorat. Kemungkinan mereka akan mengadakan aksi yang lebih besar hari ini. (har/sal)
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,