SURABAYA –Mereka berhasil merebut penghargaan Spirit of Atlantic Challenge dalam even The International Festival of Seamanship and Boatbuilding di Rockland, Maine, USA, 11-17 Juli ini. Award ini merupakan supremasi tertinggi dan diperebutkan secara bergilir dalam even Atlantic Challenge, lomba perahu layar dua tahunan tingkat internasional.
"Tim kami memang bukan pemenang dalam 11 kategori yang dilombakan. Tapi kami mendapat piala bergilir sebagai peserta yang benar-benar memiliki semangat maritim," kata Pembantu Rektor IV ITS Daniel M. Rosyid, kemarin.
Sampai saat ini, Tim ITS Marine yang terdiri dari 18 mahasiswa dan dua ofisial itu masih berada di Rockland. Enam dari anggota tim itu adalah mahasiswi. Empat di antaranya, bahkan berjilbab. Rencananya mereka akan tiba di Surabaya pada 26 Juli mendatang. Dalam lomba cipta kapal layar antar-kampus tingkat dunia itu, tim ITS membawa kapal layar Nusantara yang dirancang dan dibuat oleh para mahasiswa ITS. "Inilah yang membanggakan. Karena kapal itu karya para mahasiswa," tutur Daniel yang tidak ikut serta mendampingi para mahasiswanya itu.
Daniel sendiri mengaku tidak menyangka kalau tim ITS bakal mendapat penghargaan setinggi itu. Sebab, saat ITS punya niat untuk mengikuti even ini, tak sedikit pun terbersit untuk bisa menyaingi negara-negara maju di bidang perkapalan seperti Irlandia (dalam even ini meraih gelar the winner), Amerika Serikat, Kanada, Belgia, Rusia dan Denmark. Yang ada saat itu hanyalah keinginan untuk mengaktualisasikan hasrat, semangat, dan bakat anak-anak ITS dalam dunia kemaritiman.
Ternyata keinginan sederhana itu menghasilkan prestasi yang luar biasa. Menurut Daniel, prestasi itu amat membanggakan bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim. Rencananya, Daniel akan membawa seluruh anggota tim untuk menghadap Presiden Megawati sepulang dari Rockland nanti.
"Saat berangkat, tim hanya berbekal dana yang pas-pasan. Itu pun sudah dibantu anggaran dari Pemprov Jatim," terang Daniel.
Selama di AS, sebagian besar anggota tim banyak yang ditampung oleh warga sekitar lomba. Beberapa mahasiswa Indonesia di Amerika juga ikut membantu menyediakan penampungan. "Kami benar-benar terbantu dengan semua itu. Selaku pimpinan ITS, saya mengucapkan terima kasih kepada mereka," kata Daniel.
Beberapa hari lalu, Daniel sempat mendapat kabar dari tim bahwa masyarakat setempat sangat bersahabat. Mereka merasa kaget melihat sikap anggota tim ITS yang sama sekali tidak sangar seperti yang digembar-gemborkan pers asing bahwa Indonesia adalah sarang teroris. "Apalagi ada anggota tim kami yang berjilbab, tapi tidak seperti yang mereka kira. Anggota tim yang berjilbab itu juga tetap bebas bergerak dan lincah," terangnya.(fat)
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung penggunaan kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV) di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan