Kondisi nasionalisme Indonesia pada orde baru telah menimbulkan disintegrasi bangsa. Hal itu bisa dilihat dari adanya kesenjangan nasional, iklim politik yang kurang demokratis, lembaga peradilan yang gagal mewujudkan jaminan keadilan,serta masih terjadinya penyumbatan komunikasi politik antara pemerintah dan masyarakat.
Padahal nasionalisme Indonesia adalah ciptaan rakyat Indonesia, bukan ciptaan pemerintah Indonesia. Hal ini disebabkan pemerintah tinggal mewarisi saja dari upaya mereka menyatukan diri dalam bangsa Indonesia. Jadi nasionalisme Indonesia berangkat dari cita-cita kesatuan dalam pluralisme.
Karena pemaknaan sepihak atas pengertian dan wacana plurasime yang dilakukan oleh pemerintah sebagai "the power holder" cenderung menciptakan api dalam sekam yang sewaktu-waktu dapat meledak.
Meskipun, disatu sisi sistem nilai yang diyakini sebagai ideologi resmi negara mengakui adanya pluralisme, dan bahkan pluralitas itu dianggap sebagai penyokong utama terwujudnya nasionalisme Indonesia dibawah slogan "Bhineka Tunggal Ika"
Hal inilah, yang selama ini pemerintah manipulasi tentang wacana pluralisme, sehingga berdampak pada keresahan sosial, gejolak masyarakat, amuk massa yang kesemuanya mengarah pada disintegrasi bangsa yang berkepanjangan.
Keseluruhan wacana diatas merupakan salah satu materi yang disampaikan dalam seminar nasional "Nasionalisme dan Disintegrasi Bangsa" yang diselenggarakan oleh jurusan MKU-FMIPA.Dengan pembicara adalah Drs. Ali Maschan Moesa,MSi., Prof.Dr. Damardjati Supadjar, dan Prof.Dr.Ir. Widi Agus Pratikto.
Sedangkan menurut ketua panitia seminar nasional ini, bertujuan sebagi wujud dari kepedulian dan keprihatian kalangan akademis dengan disintegrasi yang terjadi selama ini. Karena permasalah tersebut belum ditemukan solusinya. "Ini merupakan wujud dari kondisi yang berkembang di negara kita saat ini," jelasnya.(rom/rif)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)