Perkembangan prosesor yang menuntut kecepatan dalam melakukan eksekusi dari setiap instruksi khsusunya dalam pengolahan sinyal digital. Tentunya diperlukan sebuah prosesor yang mewadahi permasalahan tersebut. Dan prosesor DSP (digital signal processing) merupakan bentuk prosesor yang memungkinkan hal tersebut.
Sebenarnya, perkembangan Prosesor DSP (Digital Signal Processing) berawal pada tahun 1980. Yang terdiri dari jenis ADSP-21XX dari analog devices, TMS320C2XX dari TI, dan DSP560XX dari motorola. Dimana, pada jenis-jenis seperti ini hanya melakukan operasi memanggil dan mengeksekusi satu instruksi dalam satu siklus clock dan menggunakan jenis instruksi yang kompleks dan bersifat multi-operasi.
Namun pada generasi terakhir ini kinerja menekankan pada kecepatan komputasi operasi vektor yang umumnya diaplikasikan dalam multimedia dan pengolahan sinyal. Contoh prosesor jenis ini adalah ADS-2116x. Prosesor ini meningkatkan kinerjanya dengan beberapa algoritma yang memungkinkan dalam mengeksekusi operasi yang sama (multiple instances) secara paralel dengan data yang berbeda.
Terus, apa yang dimaksud dengan prosesor DSP itu sendiri? prosesor DSP merupakan mikroprposesor yang dirancang untuk melakukan operasi pengolahan sinyal digital, yaitu dengan manipulasi matematis dari sinyal yang direpresentasikan secara digital. Dan dalam aplikasinya digunakan mulai dari sistem radar sampai dengan elektronika konsumen. Disamping itu dapat dimanfaatkan untuk pengolahan data berjumlah besar dengan menggunakan algoritma yang kompleks. contohnya pada eksplorasi sonar dan seismik.
Kesemuanya materi tersebut dipresentasikan oleh Dr. Bambang Riyanto, dosen Jurusan Elektro ITB, yang juga keynote speaker pada kegiatan seminar Nasional ke-2 Digital Signal Digital Processing, Teknologi dan Aplikasinya kemarin (25/9).
Menariknya, Pada kesempatan ini beliau juga mengharapkan agar ITS dapat berkerjasama dengan Instansi perusahan yang berkaitan dengan masalah tersebut. Seperti, yang telah dilakukan di ITB berkerjasma dengan Texas Instrumentation. quot;kalau bisa ITS dapat berkerjasama dengan instansi-instansi tertentu dalam pengembangan teknologi ini,quot; ujarnya saat menjawab pertanyaan mengenai pelanggaran hak cipta dalam pengembangan teknologi prosesor DSP dari salah satu dosen ITS.
Sedangkan seminar ini sendiri merupakan program tahunan dari bidang studi Teknik Sistem Pengaturan, Jurusan Elektro ITS. Menurut, ketua panitia seminar digital ini, Kasmawi, Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenalkan teknologi DSP pada masyarakat, instansi, dan kalangan akademis. quot;kami berharap dengan adanya kegiatan ini akan menambah pengetahuan, serta akan timbul untuk lebih mengembangkannya lagi,quot; jelasnya saat ditemui disela-sela kegiatan seminar.
Selain itu, pada kegiatan yang diselenggarakan diperpustakaan ini juga mempresentasikan 14 judul. Jurnal-jurnal tersebut merupakan hasil seleksi dari tim yang terdiri dosen-dosen yang berkaitan dengan masalah tersebut.(rom/bc)
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa menguatkan tekadnya untuk membentuk generasi muda yang prestatif