Acara tahunan PIMITS selalu dimeriahkan berbagai kegiatan yang menarik, mulai dari seminar hingga games-games Ilmiah. Salah satu acara yang tampaknya paling meriah adalah Lomba Robot Mahasiswa ITS. Meskipun pesertanya dibatasi hanya dari ITS namun tetap tidak mengurangi serunya persaingan. Ini terlihat dari jumlah penonton dan pendukung masing masing tim pun memenuhi ruang utama Graha ITS.

Lomba ini berlangsung selama dua hari, yakni 29 dan 30 April. Robot yang dipertandingkan tidaklah seperti bayangkan kita kayak robot mirip manusia. Robot-robot peserta lomba ini adalah robot bertipe line tracer yang berbentuk mirip mobil-mobilan, yang bisa bergerak sendiri mengikuti lintasan yang ada. Masing-masing line tracer ini berpacu mencapai garis finish satu lawan satu di dua lintasan yang disediakan.

Peserta lomba itu kebanyakan berasal dari jurusan Teknik Elektro, Teknik Fisika dan Politeknik Elektonika. Masing-masing jurusan tersebut memiliki tim dengan anggota tiga orang. Sejak babak penyisihan di hari pertama tiap tim bersaing dengan ketat.

Namun, tidak semua tim bisa menyelesaikan lomba dengan baik. Ada beberapa yang mogok ditengah jalan bahkan ada juga sejak awal tidak mau bergerak. Malahan ada juga yang hanya berputar-putar saat berada di depan persimpangan.

Setelah lolos penyisihan grup keluar empat tim terbaik. Tim-tim tersebut selanjutnya akan beradu di semifinal. Tim G-Rex melawan Idjo Team sementara tim Aida Corp menantang Fusan Robot Team. Ternyata di babak semifinal ini Idjo Team dari Teknik Fisika dan Fusan Robot Team dari Politeknik Elektronika berhasil menumbangkan lawan-lawannya dengan mudah. Sehinga kedua tim itu berhak melaju di babak Final untuk menentukan yang terbaik.

Di pertandingan final, yang terdiri dari tiga babak ini berlangsung sangat seru. Pada babak pertama Idjo Team menang setelah robot Fusan mogok di tengah lintasan. Namun pada babak kedua giliran Fusan yang berhasil finish duluan. Di babak ketiga keduanya melaju hampir bersamaan namun di detik-detik terakhir tim Fusan bisa mendahului robot Idjo sekaligus merebut juara pertama dan uang Rp 250.000. Namun Idjo Team juga tidak pulang dengan tangan hampa sebab mereka juga berhak atas hadiah Rp 150.000.

"Saya senang sekali dengan prestasi ini, bila ada kesempatan saya akan mencoba di tingkat nasional" jelas Nasrul dari Fusan Robot Team saat merayakan kemenangan bersama anggota tim lainnya Firman dan Surya.

Mesli begitu, tim Fusan mengaku belajar membuat robot secara otiodidak. "Oleh dosen kami hanya diajarkan dasar-dasarnya, sedang lebih lanjut kami belajar sendiri ditambah ikut pelatihan yang diadakan mahasiswa sendiri" jelas mahasiswa Politeknik Elektronika angkatan 2002 ini.(rif/rom)