ITS News

Sabtu, 21 Desember 2024
15 Maret 2005, 12:03

HARI BUMI, TIDAK SEMUA WARGA ITS PEDULI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Aksi peduli Hari Bumi diberi nama "Langit Biru Kampusku".Sebagai bentuknya berupa kegiatan membebaskan area kampus ITS dari berbagai aktivitas emisi kendaraan bermotor. "Aksi ini cuma sepuluh menit saja kok!"ujar Rio Parama Satria, staf Kelompok Pecinta dan Pemerhati Lingkungan ( KPPL ), sebuah divisi di bawah HMTL yang punya gawe atas aksi ini.

Sebelumnya, KPPL hanya mengadakan aksi bagi-bagi brosur saat Hari Bumi tahun lalu. "Awalnya, kami ingin meggelar aksi ini lebih lama lagi, satu jam, tapi tidak diizinkan oleh rektorat," tutur Sancoko yang juga mahasiswa Teknik Lingkungan.

Menanggapi hal itu, Pembantu Rektor II ITS, Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, membenarkan bahwa pihaknya memberi izin atas aksi itu hanya untuk sepuluh menit. "Memang kurang signifikan kalau dilakukan sepuluh menit, hanya di ITS lagi," ujar Prof. Raka. Lalu beliau juga langsung menandaskan," Tapi kalau dipaksakan juga tidak baik."

Tepat saat pukul 12.00 wib gerbang utama ITS ditutup. Tak ayal, penutupan ini mengundang tanda tanya orang yang akan melintasi gerbang. "Ada apa ini, Mbak?" tanya seorang pengendara motor keheranan. "Maaf Mas, ini aksi untuk Hari Bumi, tolong dimatikan mesin motornya, " jawab seorang mahasiswi Teknik Lingkungan seraya menyodorkan brosur.

Ternyata, tidak hanya gerbang utama saja yang ditutup. Area di sekitar ITS pun rupanya sudah "dibersihkan" dari asap knalpot. Ada tiga portal yang ditutup, gerbang utama, portal blok U, dan pertigaan area perumdos. Kesemua tempat itu dijaga oleh sekitar 70 mahasiswa.

Usaha mengurangi emisi gas buang itu ternyata tidak didukung sepenuhnya oleh warga ITS. Berdasar pengamatan ITS Online di tempat, memang ada beberapa pengendara yang tidak patuh. Malah ada sebuah Zebra Espass abu-abu yang langsung putar haluan sambil menggeber-geber gas mobilnya, karena kesal atas aksi itu. Ada pula yang konyol, seorang pengendara sepeda motor memng berhenti saat portal ditutup, tapi mesin motornya masih menyala. Rupanya memang perlu sedikit kesabaran untuk membuat bumi lebih biru. (adi/rom)

Berita Terkait