ITS News

Jumat, 15 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

HMTL-FTSP ITS Pasca MUBES III ITS, secercah harapan baru buat Saya.

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebuah perhelatan akbar yang juga merupakan forum tertinggi pada lingkup organisasi kemahasiswaan di ITS, Musyawarah Besar III, baru saja berakhir. Seperti dua MUBES yang pernah diselenggarakan sebelumnya, MUBES III ini juga menghasilkan sesuatu yang nantinya saya perkirakan akan sangat mempengaruhi perjalanan segenap organisasi kemahasiswaan ITS ke depan. Maka sudah sewajarnya manakala seluruh elemen organisasi kemahasiswaan di ITS mempunyai tanggungjawab moral untuk menjaga seluruh hasil-hasil MUBES III, yang mulai saat ini sampai suatu saat nanti (entah kapan) menjadi aturan main bagi ormawa di ITS, agar tetap terjaga sehingga nantinya perjalanan ormawa ke depan tetap berada pada jalur yang telah kita sepakati bersama.

Bagi HMTL-FTSP ITS, sebagai bagian dari HMJ, sebenarnya tidak ada perubahan yang sangat berarti pasca diberlakukannya hasil-hasil MUBES III. Sebagaimana hasil MUBES II, HMJ tetap diposisikan sebagai negara bagian yang bebas mengatur rumah tangga organisasinya sendiri. Beberapa hal yang akan terlihat berbeda manakala orang membaca hasil MUBES II & III, menurut saya antara lain sebagaimana berikut ini.

Pertama, pada MUBES III aktivitas kemahasiswaan yang dinaungi oleh HMJ, adalah dalam bidang keprofesian (pada MUBES II hal ini tidak disebutkan secara eksplisit), sehingga sekarang ini himpunan diharapkan lebih bergerak dan berperan dibidang ini. HMTL, melalui adanya Departemen PPA (Pengembangan Profesi & Akedemik) dalam dua periode terakhir serta melalui bidang Pendidikan pada periode sebelumnya sebenarnya sudah cukup memahami bahwa HMJ memang terbentuk dari massa yang mempunyai ikatan keprofesian sebagai sesama mahasiswa se-Jurusan, sehingga sudah sewajarnya HMJ lebih banyak bergerak di bidang ini. Namun yang perlu menjadi catatan adalah bahwa dasar pemikiran perlu adanya HMJ-HMJ, HMTL khususnya, tidak terkungkung pada permasalahan keprofesian, tapi juga pada keinginan pemenuhan kebutuhan yang lain semacam upaya pengembangan kualitas, pemberdayaan, ataupun pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Ini yang kemudian menjadikan HMTL memainkan juga peran fasilitator pemenuhan kebutuhan tersebut di atas, di tingkatan jurusan dengan proporsi yang menurut saya tidak mengganggu lahan garap pihak lain.

Kedua, dengan status kepesertaan perwakilan HMJ sebagai peninjau sedangkan anggota Legislatif Mahasiswa ITS sebagai peserta penuh pada forum KONGRES, maka harus ada kontrol yang lebih cermat terhadap kinerja anggota LM ITS dari distrik HMTL, karena selama ini belum terlihat kesadaran dari warga HMTL untuk mengambil hak mengontrol kinerja wakilnya di LM ITS. Hal ini layak diperhatikan terkait dengan keberadaan forum KONGRES yang merupakan forum tertinggi dibawah MUBES bagi organisasi struktural, sehingga HMTL tentu terikat pada ketetapan-ketetapan KONGRES.

Ketiga, dengan diformalkannya Forum Himpunan Mahasiswa Jurusan membuat HMTL, yang sejak awal mendukung upaya pembentukan LMFTSP, mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menjalankan tugas dari forum tersebut meskipun hal ini tidak mengurangi tanggung jawab rekan-rekan HMJ di FTSP lainnnya.

Kemudian mengenai keberadaan lembaga baru semisal MKM ITS, saya rasa cukup disambut dengan pengawasan kualitas pribadi, obyektifitas dan kinerja dari perwakilan kita di LM ITS karena mereka yang akan secara langsung menentukan orang-orang yang akan duduk di lembaga yudikatif tersebut. Di samping itu perlu disiapkan juga SDM yang benar-benar handal untuk mengisi posisi itu terkait dengan tugasnya yang sangat berat serta membutuhkan orang-orang bijak manakala mereka harus menjalankan tugasnya.

Kiranya ini yang bisa saya ambil dari benak saya atas hasil-hasil MUBES III yang telah menjadi tonggak sejarah baru bagi perjalanan organisasi kemahasiswaan di ITS. (Rie)

Berita Terkait