ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Homeland, Film Animasi Pertama Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Homeland yang merupakan film animasi 3D pertama di Indonesia ini, dikerjakan oleh
studio Kasatmata, Jogjakarta. Dalam waktu satu tahun, mereka mampu menyelesaikan film yang berdurasi 90 menit ini. Pemutaran perdana film ini dilakukan di tiga belas kota di Indonesia, antara lain Surabaya, Denpasar, Manado, Malang.

Menurut Kelik, seorang animaster dari film yang disutradarai Garin Nugraha ini, sebenarnya Surabaya tidak termasuk dalam tiga belas kota yang disinggahi. Rencana awal, film ini akan diputar di Twenty One. "Namun, ternyata butuh biaya besar," ujar cowok hitam manis ini. Dan akhirnya, pilihan dijatuhkan pada ITS, sebagai tempat pemutaran perdana Homeland di Surabaya(29/5).

Pada pemutaran perdana ini, selain Homeland, juga diputar film tentang pembuatan Homeland iitu sendiri. Homeland ini merupakan garapan dari 12 animaster dari studio Kasatmata. Dalam hal dana, mereka dibantu oleh yayasan Misi Anak Bangsa. Sedangkan untuk musiknya, digarap oleh band lokal, yaitu Trinita. "Dan Trinita ini pula yang kami ambil sebagai nama trio kocak dalam Homeland," terang Kelik.

Menurut Don, praktisi film Surabaya,secara teknis gambar-gambar pada Homeland cukup bagus. Apabila dibandingkan dengan film buatan Pixar atau Holywood, perbedaannya tidak sampai seperti bumi dengan langit. "Apalagi ini merupakan karya pertama," ujar Don. Satu hal yang perlu dibenahi pada film ini adalah efek suaranya. "Kalau bisa lebih dibuat berkarakter lagi," harap Don.

Lontaran pujian juga datang dari penonton yang menyaksikan film tersebut. Seperti komentar dari Mulyadi ini. Alumni ITS yang menyempatkan diri untuk datang ini, mengatakan secara keseluruhan, Homeland sudah baik. Apalagi efek bayangan sewaktu kapsul yang membawa Bumi(pemeran utama-red)berada di pantai. Pujian serupa juga datang dari Herdi. "Homeland sudah bagus, namun kalau bisa detail karakternya diperjelas lagi," tambah mantan mahasiswa desain produk ini.

Menanggapi semua masukan tersebut, Kelik mengharapkan penonton Homeland maklum. "Saya harap kemaklumannya..," ujar cowok yang saat itu memakai hem kotak-kotak. Sebenarnya, semua kru studio kasatmata mengharapkan hasil yang maksimal. Namun karena keterbatasan alat yang tersedia, efek-efek yang mendetail sulit diwujudkan. "Doakan saja untuk karya yang akan datang, lebih baik dari sekarang," pintanya.(rin/ryo)

Berita Terkait