Tim Idjo, merupakan tim robot dari Jurusan Teknik Fisika, yang mewakili tim ITS ikut dalam kontes robot tingkat nasional atau IRC (Indonesian Robot Contest) 2002. Persiapan tim ini sudah hampir 50 persen lebih jika dihitung dari jumlah robot yang telah diselesaikan secara keseluruhan.
Menurut Eka Widya, ketua dari Tim Idjo, 2 buah robot otomatis telah selesai. Sedangkan untuk robot manualnya dan 1 robot otomatisnya masih mengalami perbaikan. Khususnya dalam hal elektroniknya. "Kami telah membuat 1 robot manual dan 3 robot otomatis, tetapi sejauh ini untuk robot manual dan 1 robot otomatisnya masih dalam pembenahan," jelasnya saat ditemui di ruangan yang terletak di dekat D-3 Instrumentasi.
Tim yang terdiri dari Eka, Choirul Andry dan Farchan, merupakan tim yang pertama kali ikut dalam kompetisi ini. Untuk itu dalam pembuatan robot ini mereka lakukan secara "try and error". Maka tak heran jika pembiayaan robot ini cukup tinggi sekitar 5 juta. Dan itupun merupakan dana swadaya dari mereka sendiri. "Untuk mikrokontroler DT51 saja kita telah berulang kali ganti. Bayangkan, berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk mikrokontroler jenis itu yang harganya sekitar 300 ribu," katanya.
Hal tersebut ternyata tak dialami oleh tim yang menamakan dirinya Tim Gondhes, tim yang berasal dari Jurusan Teknik Elektro. Tim ini memang mendapat dukungan dari pihak jurusan dan Laboratorium. Tapi itu bukan berarti persiapan dalam tim ini berjalan dengan mulus saja.
"Karena ini untuk pertama kalinya kami mengikuti kontes, maka permasalahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan mekanik kami kurang mendukung," jelas Zamroji, ketua tim Gondhes. Meski Tim ini mendapatkan sokongan dana sebesar 6 juta. Tetapi kebanyakan pengeluarannya untuk pembelian peralatan seperti; palu, gergaji, bor, dan beberapa peralatan yang lainnya.
Robot yang akan diikutkan kontes nantinya, sekilas terlihat sudah rampung. Robot manualnya akan mampu membawa sekitar 10 bola. Itupun masih ditambah kemampuan untuk mengambil bola lagi. Inilah yang tidak dimiliki oleh robot lainnya. Sedangkan untuk robot otomatisnya dapat membawa sekitar 2 bola sampai 4 bola. "Untuk robot otomatisnya tinggal memasang sensor saja, "terangnya singkat.(rom/bch)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)