Sebanyak 37 siswa siswi hadir tepat waktu -suatu hal yang langka di Indonesia-bahkan beberapa menit sebelum waktu yang telah disepakati. Dengan didampingi oleh 3 orang guru, rombongan tersebut memasuki ruang seminar yang telah disediakan oleh panitia untuk acara penyambutan mereka. Mereka adalah siswa siswi SMUN 1 Kodya Palu yang sengaja melakukan kunjungan ke ITS khususnya FTK (Fakultas Teknologi Kelautan).
"Banyak yang mempresepsikan lulusan Teknik Perkapalan nantinya akan menjadi seorang pelaut," demikian sambutan awal yang diberikan oleh Dekan FTK, Ir. Budie Santosa,MT. "Mereka menyamakan Teknik Perkapalan dengan Pelayaran. padahal kedua hal tersebut sangatlah berbeda sama sekali. Bahkan di FTK tidak mewajibkan mahasiswanya untuk bisa berenang." Kemudian beliau menjelaskannya dan juga menerangkan tentang ketiga jurusan yang ada di FTK.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari ketua rombongan dan tanya jawab seputar jurusan-jurusan di FTK yang sebelumnya diberi penjelasan masing-masing jurusan oleh Ketua Jurusannya. Terakhir, mereka berkunjung ke laboratorium.
"Peserta exacta study comparative -demikian nama kegiatannya- adalah siswa siswi kelas 1 yang telah naik kelas 2," kata Reri Widyastuti, guru Fisika, kepada ITS Online. "Mereka adalah murid dari kelas unggulan. Setiap tahun memang diadakan kegiatan serupa, dan yang menformat acaranya secara keseluruhan kami (guru, red) serahkan sepenuhnya kepada murid, termasuk tujuannya. Kami hanya sebagai pendamping saja."
"Memang sebelumnya Surabaya dan ITS tidak termasuk dalam tujuan kunjungan kami. Akan tetapi karena jadwal kapal tidak sesuai dengan apa yang telah kami susun sebelumnya, maka kami harus menyesuaikannya lagi. Oleh sebab itulah kami mengusahakan untuk mengisi jadwal 3 hari yang kosong selama di Surabaya," jelas Reri.
Pak Budi, guru Fisika, mengiyakan ucapan bu Reri. "Surat yang kami ajukan ke ITS memang mendadak. Akan tetapi kenapa hanya FTK saja yang kami pilih ? Begini, hal ini tidak lain karena kedekatan kekeluargaan. Saya punya seorang saudara di FTK sini. Karena tidak mengetahui alamat surat ITS, maka saya menghubungi saudara saya tersebut untuk menanyakannya. Kemudian saya diberitahu, dan hanya FTK saja yang bisa saya kunjungi."
Saat ini kebanyakan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan dan pihak jurusan yang mengadakan sosialisasi yang hanya ditujukan kepada SMU yang berada di Surabaya dan sekitarnya. "Sosialisasi kami fokuskan ke SMU di sekitar Surabaya saja, dengan pertimbangan dana, tenaga dan lain sebagainya. Untuk daerah selain itu, kami sudah mengusahakan pendekatan secara individu, yakni mahasiswa kami berikan brosur jurusan dan menyebarkannya di SMU asal mereka," kata Zulfikar, ketua jurusan Teknik Perkapalan. Namun, bagaimana dengan SMU yang tidak memiliki lulusan yang masuk ke ITS, darimana mereka mendapatkan informasi tentang ITS ? (u-d/li)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan