Tim konsultan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah mendapat lampu hijau dari pemprov kaltim untuk menangani perencanaan pembangunan Stadion Utama di Simpang Pasir, palaran. Sedangkan untuk kontraktor pembangunan stadion Pemprov akan menentukannya kemudian.

"Perencana pembangunan ITS yang kita tunjuk. Sebab, tidak boleh ada kontraktor yang memerangkap sebagai perencana. Sementara kontraktor akan diputuskan setelah tim ITS selesai melakukan perencanaan, " ujar Sekprov Kaltim Syaiful Teteng, Rabu (14/4).

Keputusan Pemprov ini dibenarkan oleh Kepala Dinas PU dan Kimpraswil Kaltim Awang Dharma bakti. ITS, kata Awang tidak ada hubungannya dengan PT Mulia Permata yang ikut bersaing untuk mendaptkan tender pembangunan Stadion Utama Palaran. Meski pada saat presentasi PT Mulia Permata datang ke Kaltim bersama tim dari ITS.

ITS menjadi pilihan setelah tim penilai melakukan penilaian secara ketat terhadap tawaran-tawaran yang masuk. Sebelumnya, enam perusahaan besar telah menawarkan diri untuk menjadi konsultan perencana pembangunan stadion utama. Namun setelah diseleksi ternyata ITS yang mendapat penilaian tertinggi.

"Penilaian ini dilihat dari pengalaman dan SDM nya, jadi ITS yang tertinggi. Mereka nanti akan mengerjakan perencanaan dalam tiga bulan. Nantinya tim ini akan merencanakan keseluruhan rencana pembangunan stadion utama serta berbagai venues yang dihendaki Kaltim. Setlah perencanaan selesai baru ditentukan kontraktornya," tandas Awang.

Proses penilaiannya dimulai dengan presentasi ITS dengan berbagai macam gambar rancangan di hadapan pemerintah. Setelah itu tim langsung menilai semua perusahaan yang telah memberikan presentasi. Sebanyak lima perusahaan yang mengajukan tawaran yaitu PT danisworo, PT Charleton ArcStudio, ITS, Krakatau Engineering dan PT Perencana Djaja.

Pemprov Kaltim meyakini pilihannya pada ITS sangatlah tepat. Sebabselain sudah berpengalaman dalam bidang sejenis, SDM yang dimiliki ITS juga sangta berkualitas. Tim ini diisi oleh tenaga ahli yang sangat kompeten dalam bidang perencanaan pembangunan proyek.

"Selain itu, harga yang ditawarkan lebih murah. Misalnya kalau ke perusahaan swasta kita harus bayar 100 maka kepada mereka cukup 70 saja. Sebab, ITS merupakan perguruan tinggi yang tidak terlalu mengejar profit. Namun, ini bukan pertimbangan utama," kata Awang.

Pemprov Kaltim akan menentukan kontraktor pembangunan stadion dalam jangka waktu tiga bulan ke depan. Sejumlah perusahaan konstruksi sudah melakukan presentasi pada Pemprov kaltim antara lain PT Pembangunan Perumahan, PT Total Bangun Persada, PT Mulia Permata, Krakatau Engineering, dan PT Bangun Cipta. Harga yang mereka tawarkan berkisar antara Rp. 1,3 Triliun hingga Rp. 1,9 trillun.

Berita ini telah dimuat Tribun Kaltim 18/04/2004