Terhadap prestasi itu, Pembantu Rektor III ITS Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng mengatakan, dalam hal karya tulis mahasiswa ITS memang masih harus belajar dari mahasiswa lain. "Karena itulah sebagai tuan rumah kami akan menjadikan kegiatan ini sebagai upaya untuk proses pembelajaran berikutnya, agar kelak mahasiswa ITS juga bisa menang pada lomba ini, " katanya Rabu (26/5) siang.

Jazidie mengemukakan, tahun ini mahasiswa ITS mengikuti ditiga bidang LKTM masing-masing Kelompok Pendidikan, Kelompok IPS dan Kelompok IPA. "Tapi baru mahasiswa yang mengikuti LKTM di Kelompok IPA yang memperoleh kemenangan, itu pun masih juara tiga, sehingga tidak berhak untuk ikut ketahap berikutnya di Jakarta," katanya.
Tapi, katanya menambahkan, memang prinsip pada pelaksanaan LKTM bagi ITS bukan semata-mata ingin memperoleh kemenangan, tapi lebih pada mengenalkan kepada mahasiswa sebagai proses pembelajaran bagaimana mengemukakan pendapat melalui tulisan.

Hal sama juga dikemukakan para dewan juri LKTM Kelompok IPA yang diselenggarakan di ITS. Tiga dewan juri masing-masing Prof Marsetyawan Soestyo MSc PhD (UGM), Dr Ir Isnuwardiyanto (ITB) dan Drs Umar Mansur MSc (UI) sepakat bahwa kegiatan LKTM bukan menitik beratkan pada hasil mahasiswa menang-kalah, tetapi lebih pada upaya untuk memberikan proses pembelajaran. "Karena itu ambilah manfaat dari keikutsertaan para mahasiswa dalam LKTM ini sekaligus untuk bisa belajar bagaimana seharusnya sikap seorang ilmuwan yang menunjung tinggi nilai-nilai kejujuran," kata Umar Mansur.

Bahkan Dr Isnuwardiyanto lebih senang mengatakan karena sebagai sebuah proses pembelajaran, maka sesungguhnya semua peserta dalam posisi menang, karena semua memperoleh pembelajaran yang tidak bisa diperoleh mahasiswa lain. "Saya mengamati dari tahun ke tahun baik materi maupun cara penyampaian dari para peserta terus mengalami peningkatan. Makna inilah yang seharusnya juga perlu dipahami. Artinya, pada perguruan tinggi dimana mahasiswa berada telah terjadi kehidupan dalam proses untuk menularkan pengetahuan yang telah didapat sebelumnya. Tradisi inilah yang harus terus digalakkan dan ditingkatkan," kata Isnuwardiyanto yang tahun sebelumnya juga dilibatkan sebagai juru di lomba yang sama.

Sementara Prof Marsetyawan lebih menekankan pada masih minimnya pengetahuan mahasiswa didalam mengungkapkan ide, gagasan dan pemikiran kedalam bentuk tulisan atau karya tulis. "Tentu saja para mahasiswa jangan berkecil hati, karena persoalan ini juga dialami oleh para dosen. Sehingga kalau para mahasiswa sejak awal menyadari LKTM ini sebagai sebuah proses pembelajaran maka kelak tidak akan ada lagi kesulitan didalam membuat sebuah karya tulis," katanya.

UNAIR MENDOMINASI
Pada pelaksanaan LKTM Kelompok IPA keluar sebagai juara pertama mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) yakni Sovia Aprina Basuki dan Pipit Indah Mentari yang mengetengahkan karya tulis berjudul "Potensi Biji Lamtoro sebagai Alternatif Pengobatan Diabetes Mellitus".

Atas prestasi dua mahasiswa itu berarti Unair telah mendominasi kemenangan pada LKTM yang diselenggarakan wilayah C, karena sebelumnya untuk kelompok Pendidikan yang diselenggarakan di Singaraja Uniar berhasil memperoleh juara I sedang untuk Kelompok IPS yang diadakan di Universitas Brawijaya, mahasiswa Uniar berada diperingkat kedua. (***)