Dihubungi Rabu (9/6) siang, Fandi mengatakan apa yang dilakukannya itu merupakan bagian yang memang harus dipilih setelah ia memutuskan bergabung menjadi salah satu tim kampanye capres. "Saya tidak ingin ada ganjalan didalam menjalankan tugas sebagai tim kampanye, karena itu konsekuensinya saya memang harus mengundurkan diri sebagai dosen di ITS. Surat pengunduran diri itu sudah saya layangkan ke institut," katanya.
Ditanya alasan-alasan yang melatarbelakangi dirinya ikut bergabung menjadi tim kampanye capres, Fandi menjelaskan, dirinya memang bukan berangkat dari orang partai, tapi dia melihat, karena dalam Pemilu Presiden merupakan bagian yang akan menentukan terhadap masa depan bangsa dan itu untuk pertamakalinya berada ditangan rakyat langsung, maka tidak ada jeleknya kalau dirinya kemudian ikut terlibat.
"Seharusnya masyarakat perlu melihat urgensi pemilu presiden ini sebagai sesuatu yang amat penting, karena itu harus didukung siapa pun capresnya. Nah saya melihat Capres SBY-JK salah satu yang memang harus diperjuangkan, itulah sebabnya kenapa saya mau ikut menjadi tim kampanyenya," katanya.
DALAM PROSES
Dihubungi terpisah, Dekan Fakultas Teknologi Industri, Dr Ir Triyogi Yuwono DEA membenarkan kalau dirinya telah menerima surat pengunduran diri dari Ir Fandi Utomo. "Saya sudah menerima surat pengunduran dirinya dan saya pikir tidak ada masalah. Sekarang saya sedang memprosesnya," katanya.Dijelaskan Triyogi, dirinya akan segera memproses surat pengunduran diri itu, karena memang tidak ada halangan apa pun bagi fakultas maupun institut untuk menghalang-halangi dosen yang ingin mengundurkan diri. "Itu hak individu, jadi tidak bisa untuk dihalangi-halangi atau dihambat," katanya.
Hal sama juga dikemukakan Rektor ITS, Dr Ir Mohammad Nuh DEA yang mengatakan apa yang dilakukan oleh Ir Fandi Utomo untuk mengundurkan diri sebagai dosen di ITS karena terlibat dalam tim kampanye capres adalah sesuatu yang perlu dicontoh. Kenapa? "Karena jika tidak, maka dia bisa terindikasi penyalahgunaan wewenang sebagai dosen atau terindikasi melakukan tindakan korupsi institusi. Saya pikir tindakan seperti ini harus diberikan pujian," kata mantan Direktur PENS-ITS. (Humas – ITS, 9 Juni 2004)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya