Suksesi Kahima (Ketua Himpunan Mahasiswa)molor di ITS itu sudah biasa. Tetapi jika kendalanya dari Kandidatnya sendiri.Itu yang barangkali membuat suksesi tersebut menarik untuk ditulis.
Permasalahan ini, bermula ketika suksesi Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan mulai digelar. Saat penjaringan calon, tidak begitu banyak mahasiswa yang mendaftarkan diri. Sampai pada penetapan calon, ternyata hanya 2 kandidat,Eko dan Hilmy,angkatan 2001 yang memenuhi syarat. Maka ditetapkanlah kedua calon tersebut sebagai kandidat tetap ketua Himpunan Terknik Perkapalan.
Pada saat Curriculum Vitae kedua kandidat tersebut ditempel pada papan Suksesi, ternyata banyak memancing sejumlah kritik dari warga. Bahkan banyak yang mengatakan belum mengenal mereka (kandidat ketua Hima,red). "Siapa itu Eko?," begitu lontaran spontan Jeffry, angkatan 1998.
Puncaknya terjadi ketika kampanye lisan dilangsungkan.Agenda yang sebelumnya dijadwalkan dimulai pukul 1 siang terpaksa harus diundur sampai pukul 3 sore karena kedua kandidat masih mengikuti ujian. Padahal sebelum jam 1 siang, banyak warga(baca:mahasiswa Teknik Perkapana,red) yang sudah berkumpul ingin menyaksikan kampanye calon Ketua Himpunan tersebut. Kemudian, pada sekitar pukul 3 sore, tidak nampak seorang kandidat pun di sekitar ruang Himpunan, tempat dilangsungkannya kampanye lisan tersebut. Hal ini tentunya memicu sejumlah pertanyaan dari warga tentang kesiapan kandidat.
Akhirnya, kampanye dimulai dengan menghadirkan kedua kandidat ketua Himpunan itu. Saat menyampaikan visi dan misi, kedua kandidat mendapat banyak sorotan dari warga.
Eko mencoba menyalurkan potensi-potensi dari mahasiswa Tenik Perkapalan yang belum tersampaikan. Sedangkan dari Hilmy, mencoba untuk mengembalikan kejayaan Teknik Perkapalan.
Kemudian pertanyaan-pertanyaan yang muncul pun mengarah kepada visi-misi dan program kerja mereka, karena dianggap belum mengena kepada kebutuhan mahasiswa Teknik Perkapalan saat ini. Sayangnya kedua kandidat itu tidak memberikan jawaban secara nyata, yang bisa memberikan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan warga.
Di akhir kampanye, warga menyimpulkan bahwa kandidat tidak siap untuk menduduki posisi Ketua Himpunan. "Lebih baik, diadakan penjaringan ulang dan nantinya diulangi lagi kampanye lisan," demikian ungkap Ari Kurniawan, mantan ketua Himpunan Teknik Perkapalan. Banyaknya warga yang menyetujui pernyataan Ari tersebut mendorong Zulfikar, Ketua Himpunan Teknik Perkapalan periode 2002-2003, tampil untuk memberikan kebijakannya. "Memang lebih baik proses suksesi ini diulang, setelah melihat kesiapan dari kedua kandidat. Saya akan bersedia menfasilitasi teman-teman semua untuk mensukseskan acara ini sampai minggu kedua bulan September," janjinya kepada warga. Ketua KPU suksesi kali ini, Wendo juga menyepakati pengunduran acara suksesi dan tetap siap melaksanakan tugas. (IwY/lin)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah keberagaman
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) resmikan Computer
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang