ITS News

Selasa, 12 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

Kenali Talenta dan Atmosfer Kerja.

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar yang bertema Strategi Pemilihan Karir Profesional di Industri Manufaktur ini diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiwa Fakultas Teknologi Industri (BEM FTI) ITS. Acara yang dihelat Selasa (22/2) ini menghadirkan Pande Agus Jaya, Human Resources Departement GKD, perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan sasis kendaraan bermotor. Acara yang diadakan oleh BEM FTI ini gratis untuk mahasiswa FTI.

Pande menyarankan para mahasiswa agar mengenali kemampuannya, apakah ia termasuk leader atau engineer. "Kalau seseorang lebih suka berhubungan dengan orang maka ia cocok menjadi seorang leader. Namun sebaliknya, kalau ia lebih suka berhadapan dengan mesin maka ia cocok menjadi seorang engineer," jelasnya.

Atmosfer tempat kerja sangat penting bagi para pekerja. Bila seseorang tidak cocok dengan suasana kerja maka maka hasilnya tidak akan optimal. Pande menunjukkan contoh yang dilakukan perusahaannya. Bagi para pelamar yang akan diterima, dibiayai ke Jakarta untuk melihat pabrik. Bika pelamar itu merasa cocok maka ia dipersilahkan untuk bergabung.

Dalam dunia kerja sekarang ini menurut Pende kita tidak bisa lagi mengandalkan padat karya. "Bila masih mengandalkan upah buruh murah kita akan kalah dengan dengan negara seperti Vietnam dan China, karena upah buruh per jam kita kalah murah dengan mereka," jelasnya. Karena itu, menurut Pande, orang Indonesia harus mulai mengandalkan spesialisasi kerja.

Pande manganjurkan seseorang yang akan bekerja agar memiliki spesialisasi. Pande menceritakan pengalaman perusahaannya yang berani melakukan investasi untuk meningkatkan kualias pegawainya. "Perusahaan kami mengeluarkan investasi sebesar Rp 1 miliar untuk mendidik dua insinyur kami tentang pembuatan model sasis baru," ungkapnya.

Selain berbagi kiat agar sukses berkarier di bidang manufaktur, Pande juga banyak berbagi pengalamannya dibidang HRD. "Banyak yang menganggap HRD sebagai bidang yang tidak menyenangkan. Kalau ada masalah dengan pegawai maka pihak HRD yang jadi sorotan, tapi bila ada penghargaan maka bagian keuangan yang mendapat pujian," jelasnya.

Berbeda dengan di Indonesia yang masih diremehkan, peran HRD di luar negeri sangat penting. Pande kemudian memberi perumpamaan tentang bangsa ini dengan negara maju. Menurutnya, Indonesia berada di ekor naga. Sedangkan kepala naga adalah negara-negara maju. "Artinya, bila kita ingin mengetahui tren apa yang akan ada di Indonesia maka kita bisa tahu dengan mangamati kepala naga, yaitu negara-negara maju itu," jelasnya.

Acara ini sebenarnya akan diselenggarakan di Teater Politeknik Elektronika ITS, namun kemudian dipindah ke Ruang Auditorium Pasca Sarjana. Menurut pihak panitia hal ini karena jumlah peserta yang melebihi kapasitas teater PENS.(rif/tov)

Berita Terkait