Tidak biasanya musholla jurusan Teknik Perkapalan begitu penuh. Nampak juga ruang seminar yang berada di sebelahnya begitu ramai diisi banyak orang. Herannya, sebagian besar dari mereka berpakaian seragam sekolah SMU. Walaupun seragam yang mereka kenakan tidak serupa dengan apa yang siswa dan siswi SMU kenakan pada umumnya, namun sangat nampak bahwa mereka adalah rombongan SMU.
Rombongan dari SMUN 1 Kediri tersebut mengadakan study tour di Surabaya untuk mengisi liburan cawu II mereka. "Ini merupakan salah satu program OSIS, dimana kami mencoba mengenalkan kepada anak didik kami tentang suatu perguruan tinggi, terutama negeri, juga industri," jelas Tukimah, guru Fisika. "
"Sebelum ke sini (Teknik Perkapalan, red), kami sudah mengunjungi kampus Teknik elektro." kata Priyo, peserta rombongan. "Tiap tahun memang diadakan kegiatan ini kok, tujuannya biasanya Jakarta, Bali dan Surabaya." tambahnya.
Hal itu dibenarkan oleh Ali Hasan, guru Bahasa Indonesia,"Tiap tahun memang tujuannya Jakarta, Bali dan Surabaya. Akan tetapi semua itu tergantung dari siswanya sendiri ingin pergi ke mana. Kami selaku guru hanya mendampingi mereka."
Setelah study tour berakhir, tentu saja tidak begitu saja dibiarkan, mereka diminta membuat sebuah laporan hasil kunjungan. "Sebagai bahan pertimbangan untuk kenaikan kelas memang kami sengaja meminta mereka membuat sebuh laporan hasil kunjungan," jelas Tukimah.
Sayang sekali kedatangan rombongan ke kampus Teknik Perkapalan terlambat. Sebelumnya dijadwalkan akan tiba pukul 13.00, namun karena ada berbagai hal sehingga menyebabkn mereka tiba pukul 15.00. Tentu saja pada waktu itu sebagian besar laboratorium banyak yang tutup, karena sudah lewat jam kerja. "Sangat disayangkan kedatangan anda di atas jam 15.00. Di sini (Teknik Perkapalan,red) sebagian besar laboratorium tutup pukul 15.00, sehingga saya minta maaf yang sebesar-besarnya tidak dapt menunjukkan semua laboratorium yang dimiliki oleh Teknik Perkapalan," jelas Imam Tazi, ketua Himpunan Mahasiswa Teknik perkapalan.
Kepada ITS Online, Ali Hasan mengemukakan alasannya mengapa mereka terlambat. "Sebenarnya sudah kami jadwal dengan baik keberangkatan kami, namun saat kunjungan di AAL, kami haris menunggu lama. Karena pada saat yang bersamaan, ada lomba menggambar dan setelah itu lantai harus dibersihkan, sehingga kami harus menunggu lama. Kami tidak dapat berbuat banyak, karena kami menyadari keberadaan kami sebagai tamu. Dari sana (AAL, red) kami keluar pukul 13.00. Kemudian kami menuju ke kampus Teknik elektro, kemudian ke kampus Teknik Perkapalan dan Teknik Kelautan dan dilanjutkan ke TP." (u-d/li)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan