ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

LAUNCHING MADRASAH AKTIVIS PLUS PEMBEKALAN UNTUK UTS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lembaga Swadaya Mahasiswa (LSM) Mitra Cendika berkerja sama dengan Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) membuat kegiatan Madrasah Aktivis. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk pribadi yang prestatif baik di akademis maupun diluar itu. Mentoring dirasakan kurang untuk membentuk hal itu, sehingga ditambah kegiatan ini.

Ade Priambodo, ketua LSM Mitra Cendika mengatakan, "Tiap orang punya kemampuan untuk sukses, tapi untuk menjadi sukses kadang-kadang perlu dorongan. Kegiatan ini adalah pendorong kalian untuk menjadi orang-orang sukses." Kegiatan ini akan diadakan rutin, minimal seminggu sekali, dengan menghadirkan alumni aktivis yang sukses di bidangnya.

Launching Madrasah Aktivis diadakan pada Sabtu (30/10) pagi di Masjid Manarul Ilmi ITS yang berupa pengajian. Pembicaranya adalah Dr Imam Robandi dengan tema "Perbandingan Indonesia dengan Jepang" dan Makky dengan tema "Membentuk Pribadi yang prestatif".

Imam Robandi adalah Dosen Teknik Elektro ITS lulusan S3 Jepang. Beliau sempat menjadi ketua kajian keislaman di Jepang. Beliau menceritakan pengalamanya selama di Jepang. Beliau membandingkan muslim dan nonmuslim Jepang dengan muslim Indonesia. Dosen Elektro ini mengambil contoh teman muslim-Jepangnya, Malik. "Malik itu muallaf, kalau membaca Alquran, kalah sama kita. Waktu membaca Lam saja, dia baca Ram. Tapi jangan tanya semangat dan keikhlasannya. Dia selalu menyiapkan tempat sholat Jumat dengan sangat baik, selalu mau menjadi imam sholat walau pun hanya hapal sedikit ayat. Dia pun menjunjung kebersihan dan kebersaudaraan muslimin," tambahnya.

Imam kemudian melihat kondisi Masjid Manarul Ilmi, di saf pertama dia melihat lantai kusam karena jamur. Langsung Imam berkomentar, "Kalau ada Malik, bersih lantai ini, habis jamurnya!" Beliau membandingkan juga budaya antri, tanggung jawab, kebersihan, dan saling menghargai yang dimiliki Jepang dengan muslim Indonesia. Seharusnya kita malu, mereka jauh lebih baik dalam hal-hal tersebut, Lulusan jepang ini menambahkan, "Kalau punya pedoman, baik itu wajar. Tapi kalau tidak punya, tapi kok baik, perlu ada thesis yang menjawabnya."

Pembicara kedua adalah Dr Makky. Doktor lulusan Jerman itu banyak memberi pembekalan dan motivasi dalam menghadapi UTS. Selain pembekalan, ia juga menunjukkan bagaimana seharusnya seorang aktivis itu bertindak. Makky mengawali dengan ayat Alquran, "Ingatlah Allah dengan banyak, dan pujilah Dia dari pagi sampai malam."

Masalah terbesar untuk mengingat adalah lupa, tapi beliau berpendapat, lupa adalah salah satu hikmah. Namun bukan berarti harus lupa terus, kalau lupa, berusahalah untuk mengingat kembali. Lupa sering kali disebabkan karena tidak kosentrasi dan rasa was-was, Makky menukilkan ayat Alquran lagi, "Sesungguhnya orang yang bertakwa itu jika rasa was-was dari setan melewati mereka, mereka kembali berdzikir."

Baik Imam Robandi maupun Makky berkesan acara Madrasah Aktivis ini baik, perlu diadakan rutin, "Perlu tindak lanjut untuk mengaktualkan agama, bukan menjadikan agama hanya menjadi sains." ucap Imam. (m6/tov)

Berita Terkait