Pada pelatihan kali ini, BEM mengajak seluruh himpunan mahasiswa jurusan yang ada di ITS untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. "Kita berikan undangan kepada seluruh himpunan untuk mengirimkan satu orang utusan untuk ikut kegiatan CPR kali ini. Kalau bisa, dia itu yang memegang bidang kehumasan di himpunan. Tapi, kalau tidak ada digantikan yang lain juga tidak masalah, asal tetap ada utusan yang dikirim," kata ketua panitia Paksi Dewandaru.

Mahasiswa Teknik Elektro 2003 ini mengatakan, tujuan awal pelatihan tersebut adalah untuk memberikan pelatiha kehumasan kepada ormawa, terlebih kepada himpunan mahasiswa jurusan di ITS. "Tapi pada akhirnya, kami putuskan juga untuk menerima teman-teman dari luar ITS, baik itu siswa SMU maupun universitas lain di Surabaya," ujar Paksi. Terbukti, peserta yang ikut tidak hanya dari ITS tetapi ada juga peserta dari UPB, UK PETRA, UNITOMO dan SMU N 5 Surabaya.

Untuk mengadakan kegiatan tersebut, mahasiswa asal Medan ini harus meluangkan waktu selama tiga bulan. "Tapi, syukurnya selama itu usaha kami tidak sia-sia. Kurang lebih 2 minggu menjelang hari H, pengajuan sponsor kepada IKA ITS dan Telkom diterima dan kami mendapatkan cash money," tutur Paksi. IKA ITS dan Telkom sangat mendukung kegiatan CPR ini, terlebih dari segi materi, tambahnya.

Dengan alasan itulah, akhirnya panitia menurunkan biaya pendaftaran peserta yang ingin mengikuti kegiatan CPR. Jika pada awalnya peserta dikenai biaya pendaftaran sebesar Rp 75 ribu bagi mahasiswa ITS dan Rp 100 ribu untuk umum. "Setelah menerima dukungan dana yang cukup, kami putuskan untuk menurunkan biaya menjadi Rp 40 ribu untuk mahasiswa ITS dan tetap Rp 100 ribu untuk umum, tapi dapat diikuti dua orang," kata Paksi.

Selama pelatihan berlangsung, panitia bekerja sama dengan LMT TRUSTCO sebagai trainer utama selain menghadirkan pembicara dari Surabaya Broadcast School (SBS) dan TVRI Surabaya. Acara yang dimulai pada Sabtu (25/9) pukul 8 pagi dan baru selesai pada Minggu (26/9) pukul 5 sore itu, diikuti oleh lebih dari 50 peserta. Semua peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal sampai akhir. "Jumlah peserta yang ada sudah melebihi target kami. Karena rencana awal kami, maksimal 50 orang peserta itu sudah termasuk dengan peserta dari luar ITS. Tapi, ternyata jumlah peserta yang ikut malah diluar dugaan. Mungkin itu juga dampak dari biaya pendaftaran yang kami turunkan," ujar Paksi seraya tersenyum.(sep/bch)