ITS News

Rabu, 20 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

Link and Match Pendidikan Dengan Dunia Bisnis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Salah satu tujuan nasional negara kita adalah "Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa," seperti yang tercantum dalam Undang-andang dasar 1945. Namun, masih efektif dan efisienkah kurikulum dalam sistem pendidikan di Indonesia saat ini, guna menjawab tantangan di era global yang semakin berkembang pesat.

Atas latar belakang inilah, digelarnya seminar nasional PIMITS ke-6 dengan tema "Merombak Sistem Pendidikan Indonesia Berbasis Riset Dan Kompetensi Menyelamatkan Generasi Masa depan". Disamping itu pula bedah buku "Manajemen Mandor Kawat" oleh Sumilan, bertempat di ruang seminar perpustakaan pusat ITS lantai II mulai pukul 09.30 WIB. Dalam seminar tesebut hadir selaku pembicara DR. Ir. Mohammad Nuh D.E.A (Rektor ITS), Prof. DR. Muchlas Samani (Yayasan Insan Mulia), Sumilan (PimDev.II Telekomunikasi) dan Ir. Daniel M. Rosyid,Ph.D (Pembantu rektor IV ITS).

Menurut Nugroho A. berpendapat, "Tema ini merujuk pada sistem pendidikan kita saat ini kurang memiliki skill kompetensi yang kuat sesuai permintaan industri," tegasnya di saat break time. Sehingga hal ini perlu kita sikapi lebih serius dalam membudayakan berfikir ilmiah di civitas akademis perguruan tinggi maupun tingkat sekolah, tambah Presiden BEM ITS ini.

Di samping perlu adanya penyesuaian sistem pendidikan di masa depan, Nuh D.E.A berpendapat bahwa, "Pendidikan adalah sebagai alat sosial," katanya. Menurutnya, "Jika produk atau out put perguruan tinggi cacat maka akan menghasilkan cacat atau kesalahan konsep ilmu di dalam masyarakat memahami ilmu tersebut," jelas Rektor ITS yang baru saja dilantik ini. Untuk itulah perlu mengintegrasi dan mengeksplor kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa, tambahnya.

Namun, berbeda dengan opini yang dilontarkan oleh Sumilan. Menurutnya, "Mahasiswa sekarang dituntut untuk menjadi Job Creator," ujarnya. Hal ini menunjukkan kalau mahasiswa saat ini justru harus dapat memiliki jiwa kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menciptakan lapangan pekerjaan bukan sebagai pemburu pekerjaan, tegas Pimpinan Divisi regional II Telekomunikasi ini yang juga alumni ITS ini.

Respon yang sama disampaikan oleh Daniel M. Rosyid, kalau mahasiswa saat ini harus dapat mempunyai strategi dalam memasuki dunia kerja yaitu dengan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Pembantu Rektor IV ITS ini memberikan definisi kompetensi, "Seperangkat tindakan cerdas yang penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang sehingga dianggap mampu untuk memuaskan pelanggannya dalam bidang tertentu," jelasnya. Untuk itu kiranya, mahasiswa diharapkan mampu memiliki kompetensi dan interaksi yang bagus dengan industri dan masyarakat, demikian harapannya. (mut/li)

Berita Terkait