Tahap kedua Lomba Beton Mutu Tepat (LBMT) 2004 dilaksanakan kemarin (11/05). Bertempat di ruang sidang Teknik Sipil, lima tim yang berhasil lolos ke final menguji kecakapan mereka melalui presentasi makalah. Makalah yang dipresentasikan mendeskripsikan latar belakang, bahan, proses dan keunggulan dari masing-masing beton yang dilombakan.
Lima tim tersebut, antara lain tim 1 dan 2 UPN Surabaya, tim Universitas Muhammadiyah Surakarta, Untag Semarang dan Unitomo yang kesemuanya telah berhasil menyisihkan belasan tim lainnya sehari sebelumnya (10/05). Dengan waktu presentasi lima belas menit, mereka harus mampu membuat juri terkesan dengan karyanya. Merekapun dituntut terampil menjawab pertanyaan juri mengenai isi makalahnya.
Dewan juri yang kali ini menguji kecakapan mereka tak diragukan keahliannya. Tim juri ini terdiri dari DR. Ir. Triwulan, Ir. Mudji Irmawan,MS, Ir. Sadji, dan Ir. Udman Hanifah, Dipl.H.E. Mengenai konsistensi mereka dalam teknik sipilpun tak perlu dipertanyakan lagi. Ini didukung pernyataan dari Wawan, tim 2 UPN sehari sebelumnya. Ia merasa sedikit gugup untuk maju ke final karena jurinya adalah ahli-ahli sipil terkenal di Indonesia. "Dosen sipil mana sih yang gak tau mereka," ujar Wawan saat itu.
Karena itu, dalam sesi tanya jawab, seringkali peserta menjawab tidak tahu atas pertanyaan yang diajukan dewan juri. "Kalau gitu, saya juga gak tau mau ngasih kamu nilai berapa," ujar Triwulan menanggapi jawaban itu. Tak pelak, suasana lomba yang semula serius langsung gaduh dengan gelak tawa penonton yang memenuhi ruang tersebut.
Bagaimanapun dalam sebuah lomba pasti ada pemenangnya. Setelah melewati babak final yaitu presentasi makalah, dewan juri akhirnya dapat menentukan siapa yang berhak menjadi jawara pada LBMT kali ini. Mengungguli lawannya dengan mengumpulkan poin tertinggi, tim beton dari Untag Semarang berhasil menyabet peringkat pertama. Duduk di tempat kedua dan ketiga adalah tim 2 UPN dan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Karena itu, tim beton Untag berhak memboyong sebuah trofi dan uang tunai sebesar empat juta rupiah. (rin)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan prima bagi masyarakat. Sebagai
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk mengolah pisang menyebabkan kurang produktifnya masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya
Kampus ITS, ITS News — Semakin menunjukkan keunggulannya di bidang teknologi informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih empat
Kampus ITS, ITS News — Potensi sumber daya alam daerah memiliki peran krusial dalam upaya pemberdayaan masyarakat lokal. Sadar