Suasana kekeluargaan begitu terasa di reuni dan musyawarah daerah alumni teknik kimia ITS se-jabotabek kemarin. Semangat kebersamaan selalu terbina di kalangan lulusan Teknik Kimia ITS ini, betapa tidak, dari angkatan pertama sampai yang kemarin baru lulus tampak hadir memeriahkan acara tersebut. Acara yang berlangsung di Pusdiklat Pertamina Simprug, Jakarta Selatan ini juga dihadiri oleh beberapa dosen jurusan teknik kimia ITS. Terlihat wajah-wajah cerah dan bahagia ketika diantara mereka saling menumpahkan rasa kangennya. Dalam kesempatan tersebut, beberapa dosen dan alumni berkaraoke bersama. Lagu-lagunya banyak dari era 70-80 an. Ponco-ponco pun tak lepas dari kegiatan kebersamaan ini. Yang menarik, lelang buku Perry Chemical Engineering Handbook yang seharga Rp. 285,- pada tahun 1949 terjual seharga Rp. 7.600.000,-. Buku yang dibeli Ir. Sulastri pada tahun 1949 itu merupakan buku besejarah menurut para alumni. Mereka yang pernah diajar oleh beliau mempunyai kenangan yang tak terlupakan. Harga itupun sebenarnya bisa bertambah, tetapi karena waktu lelang yang sengaja dibatasi, maka buku itu pun segera terjual. Ir Bambang Soewondo, dari pertamina dan alumni angkatan ke-11, yang beruntung mendapatkan buku bersejarah tersebut.
Di tengah-tengah acara kangen-kangenan itu, Tim ITS Online berhasil mewawancarai beberapa alumni. Banyak diantaranya menyayangkan salah satu sifat yang sering dibawa lulusan ITS. "Kurang percaya diri, itu sifat yang biasa dibawa lulusan kita. Memang tidak semua alumni kita seperti itu, tapi masih ada yang seperti itu," tegas Saiful Rizal, alumni angkatan ke-32. Menurutnya, lulusan ITS tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi yang lebih tua dan sudah mapan. "ITS merupakan perguruan tinggi yang paling muda diantara perguruan tinggi top di Indonesia. Kualitas kita tidak kalah dengan mereka," jelasnya. Senada dengan Rizal, beberapa alumni dari Pertamina menyoroti kualitas lulusan almamaternya. Menurut beberapa alumni di Pertamina, sifat kurang percaya diri biasanya ada pada diri mahasiswa yang kurang aktif di organisasi kemahasiswaan. "Mereka kan nggak biasa menghadapi beragamnya sifat manusia dan jarang berkumpul dengan orang-orang banyak yang biasanya sering terjadi di organisasai," lanjut salah satu alumni.
Ternyata tidak hanya sifat percaya diri yang menjadi masalah lulusan ITS. Kurangnya kemampuan berbahasa Inggris juga sebagai salah satu masalah dari lulusan perguruan tinggi yang resmi berdiri tahun 1960 ini. "Mungkin sering dijejali kuliah itung-itungan, tugas dan praktikum yang padat sampai mahasiswanya lupa belajar Bahasa Inggris," tutur Guntur, engineer di IKPT. Menurutnya, Bahasa Inggris sangat diperlukan di duania kerja. Di lingkungannya, Bahasa Ingris merupakan bahasa sehari-hari, buku manualnya pun memakai Bahasa Ingris.
Sangat mengherankan jika lulusan ITS kurang dalam berbahasa Inggris, mengingat pihak ITS mengratiskan kursus bahasa global ini bagi mahasiswa tahap sarjana. Tidak hanya itu, ITS juga mewajibkan score Toefl di atas 450 jika ingin lulus dari ITS. "Mahasiswanya yang malas atau tempat kursusnya yang jelek," lanjutnya lagi mengkritik ITS.
Dari acara tersebut , Ir Helmi Maemozax terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni Teknik Kimia ITS Se-Jabotabek, massa bakti 2002-2003. Pengusaha yang juga mantan senat sewaktu mahasiswa tersebut langsung memilih staf-stafnya pada saat itu juga Pengurus IKA baru ini menyusun 4 garis besar program kerjanya. Diantaranya, pengembangan internal alumni, pengembangan Jurusan Teknik Kimia ITS, pengembangan kemahasiswaan di lingkunan teknik kimia ITS, dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. (lut/li)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan