Permintaan dunia industri terhadap lulusan ITS tergolong cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyak alumni kita yang telah diterima dan bekerja di perusahaan atau industri tertentu. PT. Schlumberger merupakan salah satu dari perusahaan ternama yang telah mempercayai potensi dari lulusan kita. Di jurusan saya sendiri ada sekitar 11 orang yang telah diterima di sana dan jumlah tersebut merupakan angka yang sangat baik jika kita bandingkan dengan yang jumlah tenaga kerja yang mereka rekrut dari negara Indonesia. Akan tetapi mahasiswa ITS sendiri juga harus bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih pantas atau layak, sesuai dengan apa yang mereka kehendaki mengingat jumlah lulusan ITS sendiri juga sangat besar.
Lulusan yang seperti apakah yang dikehendaki oleh dunia industri? Kemampuan akademis merupakan kriteria utama meskipun masih ada beberapa kriteria lain yang harus dimiliki oleh para pencari kerja. Kriteria-kriteria itu selanjutnya disebut dengan istilah kemampuan soft skill. Ada beberapa poin penting mengenai soft skill yang dikehendaki oleh dunia industri, antara lain: kepemimpinan, rasa percaya diri, kemampuan berkomunikasi, serta team work yang baik.
Kemampuan lulusan ITS sendiri jika dibandingkan dengan lulusan dari perguruan tinggi yang lain sebenarnya tidak kalah jika dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi yang lain, terutama dalam hal knowledge. Dalam lingkup Jatim, ITS tetap unggul. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu untuk ditambahkan pada lulusan kita terutama masalah soft skill. Jika kita menghendaki agar profil lulusan kita sesuai dengan yang diinginkan oleh dunia kerja maka sejak awal kuliah mahasiswa perlu membekali dirinya dengan kemampuan soft skill. Menurutnya kemampuan soft skill ini bisa diperoleh atau dipelajari oleh mahasiswa melalui aktivitas-aktivitas kemahasiswaan baik itu di jurusan ataupun di organisasi-organisasi kemahasiswaan yang lain.
Dalam hal lapangan kerja, lulusan ITS rata-rata mempunyai masa tunggu antara kelulusan dengan diterima kerja di industri tidak lebih dari 6 bulan. Informasi ini diperoleh berdasarkan hasil dari analisa data pengurus SAC terhadap jumlah lulusan yang mendaftar dan diterima kerja di industri melalui jasa Student Advisory Center. Akan tetapi data ini belum bisa mencerminkan kondisi dari alumni ITS secara umum. Sebab, lulusan yang berada di luar ini belum bisa diketahui mengenai kabar dan beritanya. Dari pihak perusahaan sendiri ternyata lebih senang untuk merekrut karyawan dari lulusan-lulusan baru / fresh graduate. Yang kita ketahui pihak industri, bahwa mereka yang tergolong fresh graduate cenderung lebih mudah untuk dididik jika dibandingkan dengan lulusan yang sudah pernah bekerja di perusahaan lain.
Keberadaan lulusan ITS di dunia kerja sendiri sebenarnya telah banyak memberikan sumbangsih baik itu berupa hasil karya, penelitian, pengembangan produk, ataupun berupa bantuan bea siswa. Dalam dunia kerja lulusan ITS telah mampu menunjukkan kemampuannya sehingga dapat menjaga nama baik almamater. Saya berharap para lulusan ITS tetap bersedia untuk menjalin hubungan dengan ITS, bersedia memberikan informasi sebagai imbal balik, baik itu tentang perkembangan-perkembangan yang ada, perubahan kurikulum, ataupun hal-hal penting lainnya. Saya juga berpesan agar mahasiswa ITS saat ini senantiasa selalu berusaha untuk mengembangkan dan membekali diri kita dengan berbagai kemampuan/ketrampilan baik itu yang sifatnya soft skill ataupun hard skill sehingga pada suatu saat nanti kita kita bisa mewujudkan diri kita sebagai profil/lulusan yang benar-benar sesuai dengan yang diinginkan oleh dunia industri. (Mic’K/rie)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi