Banyak acara yang terangkai dalam menyambut pergantian tahun 2002 ke tahun 2003, hal ini sangat tergantung dari setiap orang memandang dan memaknainya. Ada seseorang mempunyai persepsi tahun baru dengan mencari integritas dirinya dari waktu yang berlalu dengan waktu yang akan datang. Intinya berupa renungan atau refleksi terhadap diri sendiri tentang waktu dan umur yang dipergunakan dalam setahun kemarin itu bagimana?
Seperti halnya saja dengan serangkaian acara MABIT (malam bina iman dan taqwa) yang dikemas oleh JMMI dengan tema "Refleksi Ramadhan Sebagai Muhasabah Diri Untuk Merenda Dakwah Masa Depan", acara yang dimulai pukul 19.00 wib di Masjid Manarul Ilmi kampus ITS diawali dengan pembacaan surat Al Baqoroh surat 21-39. Tidak kurang dihadiri oleh sekitar seratus tujuh puluh peserta, baik dari kalangan mahasiswa ITS sendiri dan masyarakat sekitar kampus.
Dalam serangkain acara Mabit kali ini menghadirkan Ustadz Mudzakir, pengasuh Ponpes Persis Bangil sebagai kajian utama yang mengetengahkan tentang betapa pentingnya arti waktu yang kita miliki sekarang untuk tetap menjalankan dan memanfaatkannya dengan sebaik-baik mungkin dengan tetap berpegang teguh pada jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. "Waktu hari ini tak akan pernah kembali lagi," ujarnya. "Melalui jalan dakwah dan perbuatan terpuji lainnya harus selalu kita kerjakan supaya diri kita tidak merugi," jelasnya lagi.
"Mengapa waktu berjalan begitu cepat?" suatu ungkapan yang dikeluarkan oleh Mitha salah seorang peserta Mabit sewaktu qiyamullail dan muhasabah yang dipimpin oleh Ustadz Ahmad Arqom, pukul 02.00 wib, memanjatkan do'a yang khusuk dan tulus dengan penuh harapan supaya di tahun yang baru ini akan mendapatkan lebih banyak pencerahan baru bagi muslimin dan muslimat lainnya. Oleh karena itu, "Doa awal tahun akan saya pimpin, semoga kita semua diberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya." kata Ust. Akhmad.
Dalam serangkaian akhir dari acara ini, dengan pemutaran film bertema keislaman dengan didampingi oleh Ustadz Fathoni sebagai pengarah cerita selama pemutaran itu. Film ini berjudul 'Perjalanan Menuju Mati Syahid', menurut Ust. Fathoni film yang menceritakan tentang perjuanga bangsa Palestina yang mempertahankan tanah airnya dari kaum yahudi, walaupun harus mengorbankan diri dan bahkan harta benda. "Intinya adalah tetaplah berpegang di jalan Allah SWT, meskipun merelakan jiwa raga dan akhirnya mati syahid." ujarnya.(mut/bch)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di