Aksi serangan Amerika ke Afgahanistan, menimbulkan banyak kecaman dari berbagai kalangan. Baik itu, dari kalangan umat beragama maupun dunia akademisi. Salah satunya, aksi yang dilakukan kalangan akademis, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa ) dan Senat Mahasiswa ITS kemarin (8/10).
Sebelum mereka melakukan aksi demo di Konjen AS. Para mahasiswa ITS tersebut melakukan aksinya dibundaran ITS. Mereka membawa sebuah spanduk yang bertuliskan "STOP PERANG" dan beberapa selebaran.
Dalam selebaran tersebut ada beberapa tuntutan, yaitu; mengutuk keras agresi militer AS ke Afghanistan yang mengakibatkan korabn sipil berjatuhan, penghentian perang, menuntut kepada PBB agar AS dan sekutunya di mahkamah internasional, dan menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk bersikap solidaritas terhadap korban peperangan.
Kelima tuntutan tersebut sebagi wujud aspirasi mahasiswa ITS yang diwakili oleh Presiden BEM ITS, Danar Surya W. Dan dalam aksi demo ini diikuti sekitar 50 mahasiswa. Mereka melakukan long march dari Plasa Tunjungan, Gedung Grahadi, dan Konjen AS.
Selama melakukan aksi damai ini mereka mendapat sambutan cukup hangat. Ini terlihat dari perhatian Kapolwiltabes Surabaya. Beliau memberikan arahan agar aksi mahasiswa ITS tertib. Karena di kojen sendiri ada demo yang dilakukan masyarakt pasuruan. Ini disampaikan oleh koordinator lapangan (korlap), Meidy.
Tentu saja, itu masih ditambah kawalan pihak keamanan selama perjalanan mulai dari depan Gedung Grahadi sampai dengan Konjen AS. Kedua pihak keamanan ini disamping memberikan pengawalan juga menertibkan para pengguna jalan agar tidak terjadi kemacetan.
Dan meski hari itu suhu Surabaya cukup panas, semangat dari para mahasiswa ITS tetap tinggi. Mereka tetap meneriakan yel-yel dan melakukan orasi. Sampai didepan Konjen AS. Hingga aksi unjuk rasa ini berakhir sekitar pukul 15.00. (rom/bch)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)