ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Mahasiswa ITS yang Kena Tipu Dapat Bantuan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah kisah sedihnya dimuat beberapa media, ada seorang pembaca yang tergerak hatinya untuk membantu meringankan beban yang diderita mahasiswa asal Brebes ini. Pembaca itu memang tidak ingin disebutkan namanya, alasannya nanti niat baiknya yang tulus itu akan tercampur dengan kesombongan atau riya'.

"Sudahlah tidak perlu dibesar-besarkan. Saya sudah puas bisa dipertemukan dengan Andi dan bisa memberikan sesuatu untuk masa depannya," kata ibu yang bertugas sebagai hakim di Pengadilan Negeri Surabaya ini, ketika menerima Andi Susilo yang diantar staf ahli PR III ITS Bidang Komunikasi, Sukemi, Kamis (2/9) sore di PN Surabaya.

Hakim yang berbusana muslimah ini pun menolak ketika diminta berfoto bersama Andi yang telah diberikannya bantuan. "Sudahlah saya tidak ingin tampil, karena apa yang saya lakukan ini belum ada apa-apanya. Saya hanya ingin berpesan kepada Andi agar dia selalu berdoa untuk keberhasilan perjalanan hidupnya. Terus berdoa untuk kesuksesan mu yah. Jangan lupa terus salat, mohon kepada Tuhan dan doakan orang tua mu agar bisa terus membiayai kamu," kata hakim yang alumnus UII Yogyakarta ini.

Tapi sebagai pertanggungjawaban kami, kata Sukemi menjelaskan, rasanya tidak adil jika kami tidak ikut menyampaikan niat baik Ibu kepada masyarakat. Tujuannya hanya satu, agar kebaikan-kebaikan seperti ini bisa ditiru oleh orang lain, bukan untuk pamer atau mencari popularitas. "Ini perbuatan mulia, karena itu sebaiknya tidak hanya Ibu saja yang bisa melakukan ini. Mudah-mudahan dengan dimuatnya kebaikan ibu ini ada banyak orang yang juga tergerak untuk melakukan hal serupa. Tentu saja bukan hanya untuk Andi, tapi untuk yang lain. Di ITS misalnya, ada banyak mahasiswa yang secara akademik cukup baik, tetapi finansialnya sangat terbatas, dan itu memerlukan bantuan dan uluran tangan seperti Ibu hakim. Saya yakin di perguruan tinggi lain juga ada," kata Sukemi.

Tidak Percaya
Bagaimana Andi menerima bantuan itu? Alumnus SMA Negeri 1 Bumiayu yang selalu berada di peringkat lima besar ini mengatakan, ia awalnya setengah tidak percaya ada orang yang mau membantu meringankan beban keuangannya. "Awalnya saya bertanya dalam hati, apakah benar ada orang yang mau peduli dengan nasib saya. Tapi nyatanya masih ada orang yang benar-benar peduli," kata Andi dengan mata berkaca-kaca saat menerima bantuan Ibu hakim.

Dikatakan Andi, ternyata masih ada orang yang begitu baik di tengah tuntutan materialistik seperti saat ini. "Sungguh saya tidak akan pernah melupakan jasa baik Bu Hakim. Saya akan selalu berdoa untuk kesehatan, rezeki dan lainnya untuk Bu Hakim," kata Andi yang punya keinginan untuk segera menyelesaikan studinya.

Andi juga tak lupa berucap syukur atas apa yang telah diterimanya. Saat akan meninggalkan ruangan Bu Hakim, berkali-kali ia mengucapkan terima kasih dan berusaha mencium tangan Bu Hakim. "Sudahlah, tidak ada yang perlu disesali. Apa yang telah terjadi adalah bagian dari ujian. Dekatlah selalu kepada Tuhan, agar kamu terhindar dari ujian-ujian yang lebih berat lagi," kata Bu Hakim berpesan.

Pertemuan sore itu bagi Andi memang di luar dugaannya, dan lebih tidak diduga lagi ketika bertemua ia menerima sejumlah uang untuk kepentingan biaya kuliahnya di ITS. "Saya dengar dan akan laksanakan pesan yang disampaikan Bu Hakim. Juga akan saya segera sampaikan berita baik ini kepada orang tua di desa," kata Andri.

Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswa baru ITS ini Rabu 25 September lalu tertipu oleh orang yang berpenampilan layaknya mahasiswa di Kampus ITS dan menawarkan jasa untuk membantu memperoleh keringanan dan bea siswa. Andi tidak curiga menerima uluran jasa untuk mendapatkan keringanan itu, apalagi uang yang dibawanya dari kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah hanya Rp 3,5 juta, sementara uang yang dibutuhkan untuk keperluan daftar ulang sebesar Rp 4,515 juta. "Saya akhirnya bisa daftar ulang setelah dipinjami untuk sementara uang pendaftaran dari Pembantu Rektor III," kata Andi yang terpaksa harus bermalam di masjid karena kehabisan uang.

Kini setelah Andi menerima bantuan, ia pun segera melunasi pinjaman yang telah diterimanya melalui PR III. "Bulan depan jika Ibu Hakim memberikan lagi, saya akan melunasi semua kepentingan daftar ulang," katanya dengan hati berbunga-bunga. (humas/bch)

Berita Terkait