Globalisasi saat ini telah menjangkau berbagai aspek kehidupan, akibatnya persaingan pun tak terelakkan. Salah satu bagian yakni dunia bisnis. Agar perusahaan dapat memiliki keunggulan dalam skala global, maka perusahaan tersebut harus mampu melakukan setiap pekerjaan secara lebih baik dalam rangka menghasilkan barang atau jasa berkualitas tinggi dengan harga yang wajar dan bersaing. Dengan kata lain, dalam pasar global yang modern, kata kunci untuk meningkatkan daya saing adalah kualitas.
"Semakin tinggi kualitas akan meningkatkan produktifitas dan akibatnya menekan biaya menjadi kecil. Itulah suatu sistem manajemen yang bagus, dan saat ini Sampoerna kembangkan," jelas Syarfi, total quality coordinator Sampoerna.
"Selama 88 tahun Sampoerna mencoba mengembangkan total quality management (TQM), dimana suara konsumen manjadi acuan utama dalam pengembangan produknya. Dari suara konsumen tersebut dapat ditelaah produk seperti apa yang sebenarnya di cari oleh konsumen," tambahnya.
"Walaupun saat ini Sampoerna bersertifikasi TQM dan ISO, namun itu bukanlah suatu ukuran, itu hanya teknologi manajemen buatan Amerika. Banyak sekali perusahaan yang mempunyai sertifikat ISO, namun kualitasnya tetap buruk, sama halnya dengan seorang mahasiswa yang lulus dan berijazah tapi semasa kuliah hanya titip absen," lanjutnya.
"Terus terang, Sampoerna lebih menyukai mahasiswa lulusan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) daripada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), karena mahasiswa PTS tidak gagap teknologi disamping itu sense of business-nya sangat bagus," imbuhnya.
Tidak hanya Syarfi sebagai pembicara dalam seminar sehari Total Quality Management yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Kimia ITS kemarin (09/03), namun menghadirkan juga Soehardjoepri, dosen matematika dan Sjarief Widjaja, dosen Teknik Perkapalan.
Dalam presentasinya, Soehardjoepri membahas habis tentang kualitas itu sendiri. "Prinsip utama dalam total kualitas manajemen adalah kepuasan pelanggan, respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta (speak by data) dan diikuti dengan perbaikan yang berkesinambungan," bahasnya. Lebih jauh beliau memaparkan, "Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan."
Sjarief Widjaja sebagai pembicara terakhir, tidak begitu banyak memberikan gambaran, beliau hanya sekedar menambahkan apa yang telah dipaparkan oleh Soehardjoepri. "Focus, itulah intinya dalam pengembangan usaha," imbuhnya. "Sebuah produk khusus sangat rentan terhadap adanya perubahan, karena itu perlu diperhatikan adanya perubahan tersebut, dan cobalah untuk membentuk image masyarakat dengan produk kita," tambahnya panjang lebar.(yud)
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)
Kampus ITS, ITS News — Tim Spektronics dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali sukses mendulang juara 1 pada ajang
Kampus ITS, ITS News — Kurang meratanya sertifikasi halal pada bisnis makanan khususnya pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
Kampus ITS, ITS News — Perayaan Dies Natalis ke-64 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mencapai puncaknya di Graha Sepuluh